Lift Bale Hinggil Dibuka, Namun Polemik Iuran dan Transparansi Masih Menggantung
Surabaya, Nawacita – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mengapresiasi perjuangan warga Apartemen Bale Hinggil bersama anggota Komisi C DPRD Surabaya yang akhirnya membuahkan hasil.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kepedulian dari pengembang, pintu akses lift di Apartemen Bale Hinggil berhasil dibuka kembali.
“Alhamdulillah, dengan perjuangan warga Bale Hinggil dan anggota Komisi C, serta kepedulian para pengembang, pintu akses lift kini dapat digunakan kembali,” ujar Irawan, usai sidak di Apartemen Bale Hinggil, Kamis, (13/12)
Namun, Brow Yosiah menekankan pentingnya solusi jangka panjang bagi para penghuni.
“Kami berharap ada solusi permanen untuk warga. Saat ini, upaya masih berlanjut, dan kami akan terus mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini,” tambah Yosiah Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya
Baca Juga : Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Dorong Munculnya Calon Independen di Pilwali Selanjutnya
Sebagai bagian dari upaya mencari solusi, Komisi C DPRD Surabaya telah menjadwalkan pertemuan dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKPP). Pertemuan tersebut akan melibatkan pengembang, badan pengelola, perwakilan warga, serta pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ketidaksepakatan terkait kenaikan iuran pengelolaan.
“Yang paling penting adalah transparansi laporan keuangan. Ini menjadi tuntutan utama warga yang harus diselesaikan bersama,” tegas Irawan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Siti Maryam, menekankan bahwa pembukaan akses lift harus bersifat permanen. Menurutnya, jika permasalahan serupa terulang kembali, tindakan tegas harus diambil.
“Dengan dibukanya akses lift, warga dapat merasa nyaman. Namun, jika hal ini terjadi lagi, apartemen ini harus ditutup. Penutupan akses lift adalah pelanggaran berat,” tegas Siti Maryam.
Eri Irawan menambahkan bahwa peraturan wali kota sudah jelas melarang penutupan akses lift dengan alasan apapun, termasuk dalam kasus ketidaksepakatan pengelolaan.
“Peraturan wali kota menegaskan bahwa penutupan akses lift tidak diperbolehkan jika tidak ada kesepakatan yang disahkan dalam rapat umum pemilik. Semua pihak harus mematuhi aturan ini,” tutup Irawan.
Baca Juga : Komisi B DPRD Kota Surabaya Hearing Terkait UMKM
Sementara itu, warga penghuni Apartemen Bale Hinggil bernama ibu Yaning (71) mengatakan bahwasanya kita yang berada dilantai 16 sudah ada solusi untuk pembukaan akses pada hari ini dan selanjutnya semoga tidak ada lagi penutupan akses
Mochtar selaku Building Manager Apartemen Bale Hinggil menyampaikan bahwa setelah pertemuan dengan Komisi C DPRD Kota Surabaya dan perwakilan penghuni Bale Hinggil yang terdiri dari empat orang, solusi untuk membuka akses kartu bagi warga Bali Inggil telah ditemukan.
Akses kartu warga akan dibuka hingga besok, sambil menunggu kesepakatan lebih lanjut dalam pertemuan dengan DPRKPP (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman),” beber dia
Saat ini, ada 80 unit yang terblokir karena tunggakan service cash, namun masalah tersebut telah dibuka dan masih dalam proses penyelesaian.
Baca Juga : Ketua Pansus Raperda Komisi D DPRD Surabaya Soroti Minimnya Keterlibatan dalam Pembahasan RPPLH
“Setelah proses selesai, penghuni Bale Hinggil dapat kembali menggunakan fasilitas sesuai dengan fungsinya,” terang Mochtar
Selama proses ini, penghuni masih membayar iuran dengan tarif lama hingga pertemuan yang akan dilaksanakan besok. Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas kesepakatan mengenai apakah penghuni akan terus membayar dengan tarif lama atau diberi kesempatan untuk mencicil tunggakan mereka.
“saat ini sudah ada solusi dan sudah agak mereda dan warga sudah bisa mengunakan sesuai dengan fungsinya,” pungkasnya
