Bandung, Nawacita.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal menyiapkan 60 titik pemasangan insenerator atau mesin pembakar sampah.
Hal itu menyusul status ‘Darurat Sampah’ di Kota Bandung yang diungkapkan langsung oleh Walikota Bandung, Muhammad Farhan beberapa waktu lalu.
Farhan mengungkapkan bahwa wilayah Bandung Raya termasuk Kota Bandung sendiri merupakan wilayah yang paling bermasalah perihal sampah.
Diperkirakan sampah yang dihasilkan oleh Kota Bandung mencapai 1.600 ton dalam beberapa waktu terakhir. Sementara, daya olah sampah yang dilakukan oleh Pemkot Bandung belum terlalu signifikan.
“Maka tadi pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk membantu pembangunan dan penambahan beberapa titik insinerator. Idealnya menurut Pak Gubernur ada 60 titik inspirator. Maka saya sudah menyampaikan pada beliau lahan sedang kita persiapkan,” ungkap Farhan, Senin (5/5/2025).
“Tetapi mohon bantuan kepada Pak Gubernur untuk mempercepat khususnya perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup masalah inspirator,” tambahnya.
Farhan menyebut bahwa pihaknya tengah melakukan percepatan untuk pengolahan sampah dengan metode RDF (Refuse Derived Fuel) atau pengolahan limbah sampah menjadi bahan bakar alternatif.
Baca Juga: Penampakan Terbaru Sampah di Pasar Gedebage Bandung
“Sedangkan mengenai RDF kita memang mengharapkan ada percepatan dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum) khususnya yang di Gedebage dengan kapasitas 300 ton per hari,” jelasnya.
Farhan menekankan pentingnya pengolahan sampah di kawasan pasar. Diketahui beberapa hari ke belakang pengolahan sampah di kawasan pasar tengah banyak disoroti bahkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pasalnya terjadi penumpukan sampah yang cukup signifikan di beberapa pasar seperti di Pasar Gedebage dan Pasar Caringin yang sempat disidak langsung oleh Dedi Mulyadi.
Nantinya, kata Farhan, akan bekerjasama dengan PD Pasar Juara untuk melakukan pengolahan sampah di kawasan pasar. Jika sampah di kawasan pasar bisa terkelola dengan baik dapat mengurangi volume sampah Kota Bandung sebanyak 20 persen.
“Selanjutnya untuk pengolahan sampah organik maka akan melibatkan PD Pasar. Dan seluruh pengelolaan pasar di kota Bandung itu diperkirakan sudah bisa mengurangi hampir 20 persen sampah,” paparnya.
Farhan menargetkan pemulihan pengelolaan sampah di kawasan pasar rampung dalam waktu tiga bulan. Selain itu, ia juga bakal segera melakukan langkah pencegahan agar tidak terjadi lagi penumpukan sampah di kawasan pasar di Kota Bandung.
“Dalam 3 bulannya harus sudah selesai semuanya. Harus ada kelihatan hasil. Saya juga tiap hari sekarang jadi tukang sampah,” ungkapnya.
“Belum, itu kan baru yang sudah numpuk, tapi yang hariannya kan belum belum bisa tertangani dengan sangat baik. Jadi kita harus melakukan sekarang pencegahan adanya penumpukan aja dulu disetiap pasar,” tandas Farhan.
Reporter : Niko