Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHJATIMPotensi Kendaraan Hidrogen Menurut Pakar Unair Soal Corleo

Potensi Kendaraan Hidrogen Menurut Pakar Unair Soal Corleo

Potensi Kendaraan Hidrogen Menurut Pakar Unair Soal Corleo

Surabaya, Nawacita– Meski banyak yang menyebut Corleo sekadar “gimmick” Kawasaki di pameran teknologi, teknologi di baliknya membuat para pengamat tidak bisa mengabaikannya.

Salah satu Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, Muhammad Aldo Setiawan menyampaikan bahwa Kawasaki bukanlah pemain baru dalam dunia teknologi berat—selain sepeda motor dan perahu motor, mereka juga terlibat dalam pengembangan mesin-mesin industri.

“Dengan adanya pameran konsep Corleo, Kawasaki menunjukkan keseriusan untuk masuk ke dunia kendaraan robotik berkaki empat,” ujar Aldo.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Menurutnya, hal yang menarik perhatian bukan hanya desainnya, melainkan teknologi di baliknya. Corleo dirancang menggunakan mesin dua langkah (2-tak) yang ditenagai oleh hidrogen—kombinasi unik yang menggabungkan nostalgia suara mesin lawas dengan energi ramah lingkungan.

Bagi banyak penggemar otomotif, mesin 2-tak langsung mengingatkan pada Yamaha RX-King atau Vespa klasik yang berasap dan bertenaga liar. Namun Kawasaki mencoba sesuatu yang berbeda.

Baca Juga: UNAIR Kukuhkan Guru Besar Baru, Perkuat Kontribusi Nasional dan Global

Aldo menjelaskan dengan teknologi turbocharge, ruang transfer konvensional digantikan tekanan turbin, sehingga mengurangi kebutuhan oli terbakar yang biasanya menjadi ciri mesin 2-tak.

“Teknologi ini bisa digunakan untuk menggerakkan aktuator kaki robot atau sistem pompa hidrolik. Tapi tidak menutup kemungkinan mesin ini juga bisa langsung digunakan sebagai penggerak sepeda motor,” jelas Aldo.

Selain itu, PLN Indonesia kini tengah mengembangkan Green Hydrogen Plant (GHP), yang bisa mendukung ekosistem kendaraan hidrogen di masa depan.

“Hidrogen bisa diisi ulang cepat seperti BBM biasa dan lebih fleksibel dalam distribusinya,” tambah Aldo.

Aldo berpendapat jika infrastruktur hidrogen berkembang dan performa baterai tidak mengalami lompatan signifikan, kendaraan berbasis hidrogen, baik menggunakan fuel cell maupun mesin pembakaran dalam, berpotensi menjadi pesaing serius kendaraan listrik baterai.

“Terlebih lagi pasar dari kendaraan bermaterai dari Cina, jadi negara seperti Jepang harus membuat alternatif bahan bakar hemat energi lain untuk bersaing dipasar” tutupnya. (Alus)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru