Kunjungan Perpustakaan Sumenep 7427 Orang

Sumenep, Nawacita – Minat baca di Perpustakaan Daerah (Perpusda) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur cenderung stagnan sepanjang dua tahun terakhir.

Per 17 Desember 2024, tercatat pengunjung pribadi Perpusda mencapai 7427, terdiri dari pengunjung dewasa sebanyak 4606, anak-anak 987, LPTD 1095, dan iSumenep 739.

Jumlah total ini berpotensi tidak jauh berbeda dengan angka kunjungan pembaca di tahun 2023 sebanyak 7964.

Pustakawan Ahli Pertama Perpusda Sumenep, Aisyah Herliana menerangkan, pengunjung Perpusda ada dua kategori, yakni kunjungan pribadi dan kunjungan belajar.

Untuk kunjungan pribadi didominasi mahasiswa untuk keperluan skripsi dan riset. Sedangkan kelompok belajar/dongeng didominasi kalangan siswa/i PAUD, TK dan SD.

Potret Perpusda Sumenep

“Kalau yang paling banyak pasti siswa (kunjungan pribadi dan belajar). Karena mereka bareng-bareng. Mahasiswa cuma pas perlu tugas kampus,” ungkap Ica, sapaan akrabnya, Selasa, 17 Desember 2024.

Sementara itu, Kepala Perpusda Sumenep, Rudi Yuyianto membenarkan, orientasi minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa menurun di Sumenep.

“Kalo anak TK dan SD itu masih lumayan. Tapi kalau sudah SMP dan SMA itu gak begitu butuh, apalagi mahasiswa. Rata-rata mereka ke sini itu untuk mencari referensi saja,” ungkapnya.

Menurut Rudi, faktor kecanggihan teknologi internet menjadi salah satu penyebab, seperti ketergantungan pada gadget di kalangan pelajar/mahasiswa.

Baca Juga: Hore! UMK Sumenep Naik 6,5 Persen, Segini Totalnya

“Media. Makanya sekarang itu, orang meski punya buku, kayak koran. Paling cuma dibaca judulnya,” utasnya.

Karena itu, Perpusda mendorong para tenaga pengajar lebih maksimal dalam membentuk lingkungan membaca kepada anak didiknya.

“Sebenarnya kalau jaman sekarang, yang paling berperan itu ya dosen dan guru. Gimana caranya masyarakat senang membaca. Kalau kita hanya pembinaan,” kata Rudi.

Sebagai informasi, Perpusda Sumenep memiliki program pengembangan minat baca, seperti perpustakaan keliling, perpustakaan digital, bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk penyediaan buku dan lain sebagainya.