Mengenal Fenomena Virus Superbug, Gejala serta Cara Mengatasinya
JAKARTA, Nawacita – Mengenal Fenomena Virus Superbug, Fenomena superbug tengah diperbincangkan oleh banyak orang. Hal ini karena kasus superbug sedang meningkat di India, bahkan disebut-sebut berpotensi menjadi pandemi baru. Namun, apa sih sebenarnya superbug itu dan apakah bahayanya bagi kesehatan?
Superbug adalah istilah untuk mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit, yang sudah kebal atau resisten terhadap obat-obatan. Hal ini menyebabkan pengobatan infeksi menjadi kurang atau bahkan tidak efektif sama sekali.
Hingga saat ini, superbug belum dinyatakan sebagai pandemi. Namun, superbug sudah menjadi salah satu kasus yang mendapatkan perhatian khusus oleh badan kesehatan dunia (WHO). Soalnya, infeksi ini dapat menyebabkan sakit yang lebih parah, meningkatkan biaya perawatan, bahkan meningkatkan risiko terjadinya kematian.
Penyebab Superbug
Sebenarnya, setiap mikroorganisme memiliki potensi untuk menjadi superbug. Ini karena seiring waktu mikroorganisme berkemungkinan untuk beradaptasi dengan obat-obatan yang ditujukan untuk membasminya. Potensi terbentuknya superbug juga akan semakin tinggi bila antibiotik atau antimikroba digunakan sembarangan serta tidak sesuai dosis, durasi, dan fungsinya.
Baca Juga:Â Mengenal Penyakit Monkeypox (Mpox) Atau Cacar Monyet, Penyebab serta Pengobatannya
Hal-hal yang disebutkan di atas bisa membuat mikroorganisme yang ada pada tubuh tidak mati seluruhnya. Nah, mikroorganisme yang tersisa biasanya adalah strain yang sudah berevolusi, sehingga bisa resisten terhadap obat-obatan dan menjadi superbug.
Gejala Infeksi Superbug
Gejala infeksi superbug bisa sangat beragam, tergantung pada jenis mikroorganisme dan kondisi sistem kekebalan tubuh penderitanya. Namun, beberapa gejala infeksi umum juga bisa dialami oleh orang yang terinfeksi superbug.
Gejala dan keluhan yang bisa muncul antara lain:
- Demam
- Diare
- Batuk
- Kelelahan
- Badan pegal-pegal
Pada infeksi biasa, gejala-gejala di atas seharusnya bisa mereda dengan penggunaan obat-obatan antimikroba biasa. Namun, jika disebabkan oleh infeksi superbug, pemberian obat-obatan tersebut tidak lagi ampuh untuk mengatasi infeksi.
Jadi, untuk mengatasinya, dokter mungkin akan mengirim sampel cairan tubuh atau darah ke laboratorium guna menentukan jenis obat antimikroba yang masih efektif untuk melawan infeksi superbug.
Cara Mencegah Infeksi Superbug
Meski kasusnya memang sedang meningkat, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya dan menyebarnya superbug. Langkah pencegahannya bisa berupa:
- Rajinlah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Apabila tidak ada air dan sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 70%.
- Olah dan masak bahan-bahan makanan dengan tepat, misalnya dengan memasak makanan sampai matang, menggunakan air bersih, serta menyimpan dan mengolah makanan yang matang dan mentah secara terpisah.
- Terapkan perilaku seks yang sehat dan aman, seperti menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.
- Hindari kontak erat dengan orang yang sedang sakit.
- Lakukan vaksinasi sesuai jadwal.
Kalau sedang mengonsumsi obat antibiotik, pastikan antibiotik dikonsumsi hingga tuntas. Hindari menebus resep antibiotik secara berulang tanpa persetujuan dokter dan jangan berbagi resep antibiotik dengan orang lain.
Selain itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila kamu merasakan gejala-gejala infeksi seperti yang disebutkan di atas untuk mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat.
aldonws.