Indonesia Tambah Kapasitas PLTP hingga 90 MW di 2024
JAKARTA, Nawacita – Indonesia Tambah Kapasitas PLTP, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa akan ada tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) baru yang mulai beroperasi dan masuk ke dalam jaringan transmisi listrik hingga akhir 2024 ini.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, ketiga proyek PLTP yang akan masuk dalam tahapan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) tersebut secara total akan menghasilkan listrik sebesar 90 Mega Watt (MW).
“Jadi, ada 3 (pembangkit) Panas Bumi yang COD (tahun 2024). Jadi, delivery ke on-grid (jaringan transmisi) gitu ya,” ucap Eniya di sela acara 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, di JCC, Kamis (19/9/2024).
Detailnya, Eniya menjabarkan ketiga proyek PLTP tersebut adalah PLTP Salak Binary, Jawa Barat dengan kapasitas 15 MW, PLTP Blawan Ijen Unit 1, Jawa timur dengan kapasitas 34 MW, dan PLTP Sorik Marapi Unit 5, Sumatera Utara dengan kapasitas 40 MW.
Baca Juga:Â Kembangkan Panas Bumi, Pertamina Bakal Gencar Bangun PLTP
“Nah ini (3 PLTP) COD, jadi masuk grid. Sehingga ini menambah kapasitas terpasang kita 2.688 MW. Nah, ini yang lumayan naik lah,” bebernya.
Lebih lanjut, Eniya mengatakan hal tersebut bisa menambah bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia yang mana pada tahun 2025 ditargetkan bisa mencapai 23%.
“Kalau mau ngejar (target bauran EBT) 23% itu, sudah saya hitung. 23% dalam tahun 2025 berarti harus ada 10 Giga (Watt)Â on-grid,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia akan memanfaatkan sumber energi dari panas bumi untuk mendorong tercapainya target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025, sekaligus untuk mendorong target Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 mendatang.
“Energi panas bumi dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional,” di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pembukaan the 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, di JCC, Rabu (18/9/2024).
Adapun, Bahlil menyebutkan bahwa kapasitas PLTP sendiri mencapai 18,5% dari total listrik EBT nasional atau 23% dari total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia sebesar 93 GW.
“Pembangunan PLTP tersebut telah menciptakan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 900 ribu dan mampu memberikan kontribusi kepada negara kurang lebih sekitar Rp 16 triliun. Tidak hanya dampak ekonomi, PLTP juga telah berkontribusi untuk mengurangi 17,4 juta ton CO2 per tahun di Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, total investasi pada PLTP di Tanah Air dalam 10 tahun terakhir ini mencapai US$ 8,7 miliar atau sekitar Rp 133,52 triliun (asumsi kurs Rp 15.348 per US$).
cnbnws.