Vaksin Terlambat, Sapi Sekarat Akibat Wabah PMK di Jabar
BANDUNG, NAWACITA.co – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Barat semakin merebak. Hal tersebut menjadi momok tersendiri bagi para peternak, khususnya para peternak sapi.
Banyak para peternak yang mengalami kerugian akibat wabah PMK yang menjangkiti hewan ternak milik mereka. Tak sedikit pula yang akhirnya harus memotong paksa hewan ternaknya karena terjangkiti wabah tersebut.
Seperti yang dialami oleh Deden (48), salah satu peternak sapi di Kota Bandung yang terpaksa harus memotong dua hewan ternaknya karena terjangkit PMK.
“Sapi saya semuanya hampir terjangkit PMK, sampai ada yang dipotong paksa dua ekor,” ujar Deden saat ditemui Nawacita.co di peternakan miliknya di Kawasan Pasir Luhur, Cisurupan Kota Bandung, Rabu (15/01/2025).
Deden pun mengalami kerugian yang cukup besar karena daging hasil pemotongan paksa hewan ternaknya tidak dapat dijual dengan harga tinggi di pasar daging.
“Ya kerugiannya sangat besar, banyak sapi yang dipotong paksa akhirnya nilai jualnya menurun jadi 30% dari harga biasa, itu kan rugi besar itu. Ya kalau misal kita beli di 15 juta ya jadi uangnya kadang cuman lima juta, empat juta,” ungkap Deden.
Meski pemerintah telah memberikan bantuan vaksin untuk pencegahan, namun Deden menganggap hal tersebut tidak efektif dan solutif untuk pencegahan PMK yang kini semakin merebak di Jawa Barat.
“Kalau bantuan vaksin saya sudah dua kali, ya walaupun divaksin kalau PMK lagi merebak ya kena juga. Karena kalau di vaksin, posisi sapi sedang sakit atau kena wabah, kekebalan tubuh sapi menurun. Akhirnya walau di vaksin ya tetep aja bisa jadi ada yang mati,” tambah Deden.

Dirasa vaksin tidak cukup efektif untuk menyembuhkan ternaknya dari PMK, Deden rela merogoh kocek lebih untuk membuat ramuan khusus. Ramuan tersebut sengaja dibuat Deden agar sapi-sapi miliknya mempunyai kekebalan tubuh yang cukup dalam melawan wabah.
“Selain harus disuntik vaksin, ya harus masuk herbal juga setiap hari untuk kekebalan tubuh. Ini semua sapi saya bisa perlahan sembuh lagi tuh karena penanganannya rutin. Satu hari itu tiga kali pengobatan, saya kasi kunyit, gula merah, madu, sereh dan daun sirih (untuk ramuannya),” tuturnya.
Kendati harus merogoh kocek lebih untuk proses pemulihan hewan ternaknya dari PMK, Deden berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan dana pemulihan hewan untuk para peternak.
“Ya gimana caranya sapi cepet sembuh aja gitu. Harapannya, selain pengobatan ya ada bantuan dana lah dari pemerintah, karena yang namanya PMK itu harus setiap hari pengobatannya yah,” pungkasnya.
(niko)