Resmi Ditetapkan, Farhan Bakal Bereskan Empat PR Besar Kota Bandung Pada 100 Hari Kerja
Bandung, Nawacita – Walikota Bandung terpilih, Farhan akan membereskan empat masalah utama di Kota Bandung pada masa 100 hari kerja dirinya.
Hal tersebut diungkapkan Farhan usai penetapan dirinya sebagai Walikota Bandung terpilih oleh KPU Kota Bandung di Plaza Balai Kota, Kamis (09/01/2025).
Empat masalah utama yang ia soroti di antaranya masalah sampah, Bandara Husein Sastranegara, Sky Walk Cihampelas dan Galian Kabel.
“Agenda utamanya pemberesan sampah dulu ya, itu yang paling utama yang harus kita lakukan. Kenapa sampah? Karena sampah sedang darurat sekarang ini, tidak ada pilihan lain selain pemberesan sampah,” ujar Farhan.
Lebih lanjut, ia menyebut, akan mengubah status Bandara Husein Sastranegara dari bandara militer menjadi bandara komersil.
“Kalau Hussein yang konkret sekarang ini tentu kita semua sedang menantikan momen yang tepat Untuk mengajukan kembali peninjauan untuk Membuka kembali jadi jadwal penerbangan reguler, komersial, segala jenis pesawat ada berbagai macam tujuan kepada Bandara Hussein,” kata Farhan.
Ia juga berencana, akan mengajukan status bandara internasional untuk Husein Sastranegara.
“Terus langkah berikutnya kami juga akan mengajukan kembali agar Bandara Hussein kembali menjadi Bandara Internasional,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah Sky Walk Cihampelas yang terbengkalai dan mempersempit ruang publik.
“Ya kalau Sky Walk itu tidak hanya perhatian dari warga Bandung, bahkan Wakil Presiden Gibran juga sudah menanyakan. Jadi memang itu salah satu target utama kita. Tapi kita mesti pelajari satu hal pertama, kekuatan konstruksinya itu seberapa besar,” tutur Farhan.
Lebih lanjut, menurutnya, terkait masalah Sky Walk ia harus menghitung ulang investasi yang dibutuhkan untuk menentukan apakah fasilitas tersebut akan dikelola oleh pemerintah kota atau pihak swasta.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan sebagai Walikota Terpilih, Farhan akan Hadiri Paripurna DPRD Kota Bandung
“Karena kalau ada tempat kumpul berarti ada ruang untuk UMKM. Tapi masalahnya kalau ternyata kita bikin daya tariknya begitu luar biasa, sehingga menjadi sangat penuh kan kita mesti menghitung risiko itu atau juga ketika menjadi daya tariknya sangat tinggi. Maka harus ada memperhitungkan masalah kemacetan di bawahnya. Jadi masih banyak hal-hal tersebut yang mesti kita perhitungkan dan kita akan melakukan perhitungan tersebut dengan cepat. Targetnya 3 bulan lah ya harus sudah ketahuan ya,” tambahnya.
Terakhir, ia juga menyinggung terkait masalah galian kabel yang belum selesai. Ia menyoroti galian kabel yang memakan badan jalan sehingga menyebabkan kepadatan lalulintas di jalan dalam kota.
“Sebetulnya tadinya kalau saya lihat kan ducting ini harusnya di trotoar, seperti di Jalan Riau sama Di Jalan RE. Martadinata dan Jalan Insinyur Haji Juanda. Tetapi tidak semua trotoar di kota Bandung ini memiliki lebar yang bagus seperti dua jalan tersebut,” ujarnya.
“Akhirnya dipilih adalah yang di tengah jalan gitu. Nah kondisi jalan yang sekarang sedang rusak kan tadinya kita mikir gini Yaudah kita bikin mulus aja dulu tapi ntar dibongkar lagi,” pungkasnya.
Menurutnya, hal tersebut jadi pertimbangan teknis yang harus dipertimbangkan terkait pelaksanaan galian kabel ini.
(niko)