Kapasitas TPA Sarimukti Terbatas, Pemprov Jabar Berupaya Kurangi Ritase Sampah
Bandung Barat, Nawacita | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupaya mengurangi ritase sampah per hari di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pengolahan sampah, mengingat TPA Sarimukti sudah mengalami overload (kelebihan kapasitas).
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, pihaknya terus berupaya maksimal dalam pengolahan limbah dan sampah dengan mengurangi ritase pengiriman sampah per harinya.
“Pemda Jabar sangat concern, sangat serius untuk menyelesaikan persoalan sampah dan limbahnya. Kami juga concern dengan pengurangan ritasi untuk Bandung Raya ini yang sebelumnya di angka 267 rit per hari sekarang sudah menembus 216 rit per hari,” ujar Herman saat ditemui wartawan, Selasa (10/12/2024).
“Jangan sampai di bandung raya terjadi ledakan sampah, karena kapasitas Sarimukti kan terbatas,” ungkapnya.
Ia menerangkan, pengurangan ritase sampah ini bertujuan agar umur pemakaian TPA Sarimukti lebih panjang.
“Setelah dihitung agar usia pakai sarimukti bisa lebih panjang ya ritasinya harus dikurangi dan kami kejar bukan hanya kabupaten/kota tapi camat sampe kepala desa dan lurah,” kata Herman.
Pihaknya juga terus melakukan upaya pencegahan di hulu dengan melakukan sosialisasi pengolahan sampah di tiap daerah.
Baca Juga: Buruknya Pengolahan Limbah di TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Disanksi oleh KLH RI
“Kami buat monitoring itu di camat, jadi kami tahu mana camat yang kinerjanya bagus ya untuk melakukan edukasi zero waste (gaya hidup meminimalkan jumlah sampah) misalnya karena strateginya kan pengurangan penggunaan dan recycle (daur ulang),” tambahnya.
Herman juga menjelaskan, monitoring ritase sampah yang dipantau Pemprov Jabar cukup ketat. Pemantauan tersebut kini menggunakan QR Code yang bisa dipantau secara langsung oleh pemerintah.
“Penerimaan sampah juga sekarang sudah menggunakan QR Code jadi tidak ada lagi yang di luar kontrol dan kontrolnya itu real time, kami fokus di sana mengurangi ritase,” pungkasnya.
(niko)