FESyar Jawa 2023 Resmi Dibuka,BI :Target Kami Setidaknya Rp 7,6 triliun
Surabaya, Nawacita – Pelaksanakan Opening Ceremony FESyar Jawa 2023 dengan tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Jawa Yang Inklusif”. FESyar Jawa 2023 resmi dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung di Pakuwon Mall Surabaya. Pada Jumat siang (29/9/2023) pukul 14.00 WIB,
dalam Opening Ceremony FESyar Jawa 2023, yang hadir selain Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Kepala Kpw BI Jatim, yakni Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Angota Komisi XI DPR RI, Misbakhun dan Farida Hidayati, para Tokoh Agama, Perwakilan Kodam V/Brawijaya, Kabid Keuangan Polda Jatim, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Ketua DPD IWAPI Jatim, Susmiati Rahmawati, Penyanyi sholawat merdu idola anak muda, Alfina Nindiyani, para Stakeholder terkait, beberapa Akademisi, BUMD, dan rekan-rekan UMKM.
Kpw BI Jatim, Doddy Zulverdi menjelaskan bahwa FESyar Jawa 2023 telah melakukan business matching, pembiayaan, dan pameran UMKM syariah. kegiatan ini diadakan di 14 Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
FESyar Jawa 2023 meningkatkan pembiayaan ekonomi syariah dan transaksi syariah di Jawa. “Target utama kami adalah meningkatkan penjualan produk berbasis syariah seperti makanan, minuman, pakaian, dan kerajinan dari pengusaha yang telah dibina baik secara online maupun offline,” terang Doddy Zulverdi setelah Opening Ceremony.
Baca Juga : Bank Indonesia Imbau Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Mutilasi
Menurut Doddy, target transaksi FESyar Jawa 2023 adalah mencapai Rp 7 triliun, sama dengan nilai transaksi pada puncak FESyar Jawa 2022.
“Total transaksi tersebut berasal dari pembiayaan, perbankan syariah, penjualan produk makanan, minuman, fashion, kerajinan tangan, dan lainnya. Tahun 2023, target kami adalah Rp 7,6 triliun.” ucapnya
Doddy menyebut bahwa pihaknya belum mengecek kembali update pencapaian nilai transaksi sejak awal bulan September. Namun, program PAHALA dan program MASLAHAT akan terus digencarkan agar mudah dikenali oleh masyarakat.
“Mata rantai produksi barang semuanya berbasis syariah dengan program sertifikasi hukum dan produk daging melalui Juleha (Juru Sembelih Halal). Kita dorong pemanfaatan pembiayaan berbasis syariah.” terang Alumnus UNPAD
Program Lelang Wakaf merupakan program yang terus mensosialisasikan kepada masyarakat. Selain itu, ada juga program INSANI (Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi) yang bertujuan untuk memperkuat kelembagaan pembiayaan melalui digitalisasi berbasis syariah,” tambah dia
Baca Juga : Inilah Langkah Bank Indonesia Stabilkan Ekonomi Jawa Timur Triwulan II 2023
Program tersebut dapat memperluas penggunaan instrumen pembayaran kuliner halal oleh UMKM dengan digitalisasi, memperkenalkan UMKM berbasis syariah ke e-Commerce, bekerja sama dengan platform e-commerce besar, dan menyediakan Landing Page produk berbasis syariah
“Sesuai arahan Pak Wagub Jatim, Program FESyar Jawa 2023 berfokus pada penguatan keuangan digital dengan fokus dan target yang tidak terlalu luas. Programnya tidak besar, namun sinergi pembangunan dan pengembangan ekonomi di Jawa, terutama Jawa Timur terus dilaksanakan,” beber dia
Fesyar Regional Jawa 2023 ditandai dengan penandatanganan MoU tiga program unggulan wilayah Jawa (PAHALA, INSANI, dan MASLAHAT). Dalam momentum kegiatan ini diselenggarakan pula Sharia Economic Forum berupa seminar dan talkshow, dan Sharia Economic Fair yang terdiri dari showcase UMKM baik secara luring dan daring melalui laman website fesyarjawa.com, business matching, tabligh akbar, fesyen show, hall of inspirations, serta berbagai lomba islami.
Fesyar Regional Jawa merupakan pamungkas dari FESyar yang telah diselenggarakan sebelumnya di wilayah Kawasan Timur Indonesia dan wilayah Sumatera, sebagai rangkaian menuju gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 yang akan digelar pada Oktober 2023 mendatang di Jakarta. Kegiatan ini merupakan kolaborasi BI se-Jawa dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota di seluruh Regional Jawa, dan akan berlangsung pada tanggal 29 September s.d 1 Oktober 2023.
Baca Juga : Bank Indonesia Sosialisasi KKI dan QRIS untuk Akselerasi Digitalisasi Daerah
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motor akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa.
dn