“Ratusan santri Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan, Jawa Timur, melaksanakan salat Idul Fitri pagi tadi, Sabtu (23/5). Ilustrasi salat Id. (ANTARA FOTO)”
Magetan, Nawacita – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilil Muttaqien di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melaksanakan salat Idul Fitri 1441 Hijriah di kompleks ponpes pagi tadi, Sabtu (23/5).
Pengurus Ponpes dan santri memilih lebaran lebih awal satu hari daripada jadwal yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan sidang isbat petang kemarin.
Pengasuh Ponpes Sabilil Muttaqien Zuhdi Tafsir mengaku rujukan penetapan 1 Syawal 1441 H yang diamini pihaknya didasari pada bentuk bulan yang sudah cekung pada malam 29 ramadhan atau Jumat (22/5) kemarin.
“Kami bisa ambil itu setelah hari malam 22 ramadhan, itu kalau bulannya sudah cekung, itu berarti umurnya bulan qomariyah atau hijriah itu pasti 29, tapi kalau masih cembung itu pasti 30, itu sudah rumus,” terang Zuhdi dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Sabtu (23/5).
Senada, Pengikut aliran Thariqat Syattariah Habib Muda Seunagan merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah hari ini, Sabtu (23/5). Hal itu diketahui saat pengikut Thariqat Syattariah mengumandangkan takbir pada Jumat malam di masjid yang berada di Desa Lhok Seumot, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Mereka awalnya melaksanakan ramadhan pertama pada 23 April lalu, sehingga Jumat lalu merupakan puasa hari ke-30 bagi mereka.
Sementara itu, pemerintah resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H pada Minggu (24/5). Penetapan ini dilakukan setelah Kemenag menggelar Sidang Isbat tadi malam.
Hari raya tahun ini akan sedikit berbeda, umat muslim akan merayakan hari kemenangan dengan penuh prihatin di tengah pandemi virus corona. Selain situasi ekonomi yang sulit, warga dilarang mudik pada lebaran tahun ini.
Sedangkan tradisi mudik merupakan tradisi tahunan bagi umat muslim untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama.
Cnn