Denpasar, Nawacita – Tiga petugas pengantar uang ATM yang menjadi korban perampokan masih diperiksa polisi. Mereka adalah sopir I Gede Mardika (50), staf Komang Anton (21), dan sekuriti Mikael.
Korban mengakui pihaknya memang tidak meminta pengawalan polisi saat mengirim dan mengisi uang di sejumlah ATM.
“Ya untuk kondisi itu, kami memang tidak bersama petugas kepolisian. Kami tim bertiga karena urgen,” kata Mikael di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (27/4/2018).
Mikael juga menceritakan peristiwa yang dialami pada Rabu malam lalu. Saat itu ia bersama dua rekannya baru tiba di lokasi kejadian. Tak berselang lama, ada mobil hitam datang. Kemudian turun dua orang dari dalam mobil.
Dalam kondisi gelap, korban melihat pelaku membawa seperti senjata. Korban diserang dan disemprot matanya dengan cairan hingga tak bisa melihat.
“Tiba-tiba ada yang semprot mata saya, mata saya perih,” tegasnya.
Selanjutnya pelaku mengambil uang yang disimpan dalam lima buah tas dari dalam mobil.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengaku kecewa kepada pihak bank terkait kasus perampokan mobil pengantar uang. Pasalnya, saat mengantarkan uang dalam jumlah besar, bank tidak meminta pengawalan petugas.
“Terus terang saja saya sangat kecewa pada pihak bank karena tidak meminta pengawalan dari pihak kepolisian. Sudah tahu hal tersebut sangat membahayakan karena membawa uang begitu besar,” kata Kapolresta saat meninjau lokasi kejadian.
dtk