Nawacita.co – Sekitar pukul 09.00 Waktu Indonesia Timur, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meluncur ke lapangan Merdeka, tempat digelarnya upacara peringatan Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran (Damkar) ke 99. Lapangan Merdeka sendiri, tepat ada di depan Gedung Gubernur Maluku.
Udara pagi masih hangat, saat pembawa acara mengumumkan upacara peringatan HUT Damkar akan dimulai. Peserta upacara telah bersiap di pinggir lapangan. Di sisi lapangan juga berderet beberapa mobil pemadam kebakaran. Menteri Tjahjo datang ke Lapangan Merdeka berseragam pakaian kebakaran Damkar warna biru.
Begitu tiba, ia langsung menuju tenda besar yang menghadap ke lapangan. Tak lama, pembawa acara bersuara. Ia sempat menerangkan sejarah pembentukan pasukan Damkar, sejak zaman Hindia Belanda sampai sekarang. Kata si pembawa acara, pasukan penjinak api itu punya moto, “Pantang Pulang, Sebelum Api Padam.”
Di zaman Hindia Belanda, pasukan Damkar bisa dikatakan pasukan elit. Pasukan ini dibentuk untuk jadi penjaga kota dari ancaman kebakaran. Awal mulanya, karena ada kebakaran besar di Batavia. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengeluarkan peraturan tentang pemadam kebakaran yang zaman dulu disebut Branwir atau dalam Bahasa Belanda “Brandweer”.
Upacara pun dimulai. Menteri Tjahjo yang akan jadi Inspektur Upacara kemudian menuju panggung kecil di tengah lapangan. Komandan upacara, langsung memberi aba-aba tanda upacara akan dimulai. Upacara dibuka dengan dinyanyikannya lagu kebangsaan Indonesia Raya. Disusul lagi Mars Damkar. Setelah itu, Menteri Tjahjo memimpin acara mengheningkan cipta.
“Mari kita mendoakan para pahlawan bangsa dan para pahlawan pemadam kebakaran, mengheningkan cipta dimulai.”
Selanjutnya upacara peringatan dilanjutkan dengan pengukuhan relawan pemadam kebakaran, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis mobil pemadam kebakaran dari Mendagri ke Pemerintah Provinsi Maluku.
(Humas /Dny)