JAKARTA, NAWACITA – Presiden Jokowi memimpin rapat tentang alokasi dana APBN untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Menurut Jokowi, ada hal-hal yang perlu dirombak agar alokasi dana tepat sasaran.
“Saya menekankan agar akses siswa terutama siswa miskin betul-betul memperoleh pendidikan dan menjadikan ini sebuah prioritas. Untuk itu saya minta Mendikbud menuntaskan distribusi Kartu Indonesia Pintar dan pastikan bahwa kartu tersebut betul-betul menjangkau siswa-siswa miskin dan tepat sasaran,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Tetapi anggaran pendidikan bukan hanya terfokus pada itu saja. Infrastruktur pendidikan juga harus diperbaiki.
“Saya mendapat informasi bahwa dari 1,8 juta ruang kelas hanya 466 ribu dalam kondisi yang baik. Dari 212 ribu sekolah ada 100 ribu sekolah yang belum memiliki peralatan pendidikan,” imbuh Jokowi.
Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Mensesneg Pratikno, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendikbud Muhadjir Effendi, Menkes Nila F Moeloek, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menristek Dikti M Nasir, Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, Menpan RB Asman Abnur, dan Seskab Pramono Anung.
Selain soal pendidikan, alokasi dana di sektor kesehatan juga akan dirombak. Tetapi Jokowi senang karena 95 persen distribusi Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah tepat sasaran.
“Saya juga minta paradigma program kesehatan jangan berorientasi pada kuratif tapi atau mengobati yang sakit saja, tapi juga lakukanlah edukasi dan pembudayaan hidup sehat dalam masyarakat kita,” ujar Jokowi.
SUMBER : KOMPAS