Kediri, Nawacita – Pembangunan bandara bertaraf internasional di Kediri, akhirnya, resmi dicanangkan, Rabu (15/4). Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan, pembangunan ini dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Prakarsanya diambil oleh pihak swasta.
“Ini adalah kerja sama bersejarah karena baru pertama kali disponsori swasta,” kata Luhut dalam pencanangan yang dilakukan secara online mlalui video conference itu.
Kerja sama itu diatur dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018. PT Surya Dhoho Investama (SDhI) selaku anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk akan melakukan kerja sama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang badan usaha bandar udara (BUBU).
Luhut mengatakan, rencana pembangunan bandara internasional di Kediri ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu bersama gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah. Rencana itu mulai mengerucut setelah direksi PT Gudang Garam Tbk menyampaikan keinginan membuat lapangan terbang di Kediri.
Hal itu, lanjut Luhut, merupakan proses yang panjang. Beruntung dukungan yang diberikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam merancang infrastruktur sangat besar. Demikian pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Luhut menambahkan, Pemerintah Republik Indonesia selama periode 2014-2019 telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3.432 km, jalan tol 947 km, jembatan 40 km, jembatan gantung 134 unit, dan bandara baru sebanyak 10 unit termasuk bandara internasional Kediri.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengungkapkan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu. Bentuknya adalah build operate transfer (BOT) alias bangun guna serah dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
“Angkasa Pura I berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional Bandara Kediri secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara,” kata Faik Fahmi yang didampingi Direktur Pengembangan Usaha Dendi T. Danianto dalam konferensi video tersebut.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan kegembiraan atas terlaksananya pembangunan bandara di Kediri. Ini adalah proyek pertama yang dibangun oleh swasta di Indonesia dan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto Rahardjo mengatakan tahun ini terdapat enam bandara yang beroperasi di Jawa Timur. Bandara itu melayani penerbangan nasional serta internasional. Keberadaan bandara ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri sebagai sentra pertanian. “Kami berterima kasih Gudang Garam telah memprakarsai pembangunan bandara untuk memaksimalkan potensi tersebut,” kata Novie.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap pembanguan bandara ini bisa mewujudkan kesetaraan perlakuan dan penyetaraan kemajuan bagi masyarakat di Jawa Timur bagian selatan. Bandara ini akan membuka akses transportasi dan konektivitas titik-titik di sektor agro dan maritim. “Proses ini akan seiring dengan proyek strategis nasional Selingkar Wilis dan Jalur Lintas Selatan,” kata Khofifah.
Sementara itu, Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta mengatakan tujuan dari pembangunan bandara ini adalah meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan khususnya di Provinsi Jawa Timur bagian Selatan. Tidak hanya konektivitas, daerah sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat keekonomian baru di mana ada industri, kuliner, dan pariwisata.
Selain jajaran kabinet dan Gubernur Jawa Timur, pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri ini diikuti oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kajari Kabupaten Kediri Rohmadi, dan Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Putut Tri Sunarko.
Pencanangan pembangunan dilakukan secara online karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Pencanangan ditandai dengan penekanan tombol sirine jarak jauh oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Meski dilakukan secara virtual, peserta ‘meeting online’ bisa mengikuti seluruh prosesi acara, termasuk melihat secara langsung kondisi pembangunan proyek melalui citra drone.
JP


