BANDUNG, NAWACITA.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menyiapkan anggaran sebesar satu triliun untuk program Makan Bergizi Gratis. Anggaran ini nanti akan bersinergi dengan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/kota di tahun 2025.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Muhammad Romli mengatakan, pemerintah provinsi akan menyiapkan anggaran sebesar satu triliun untuk program Makan Bergizi Gratis yang digagas Prabowo. “Nanti kita siapkan salah satunya satu triliun, nanti kita formulasi lah,” ujar Romli saat diwawancarai wartawan usai agenda Coffe Morning Fraksi PPP di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).
Ia menekankan, anggaran satu triliun tersebut ditujukan untuk keseluruhan program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan. “Jadi nanti kan kalo di nasional itu 71 triliun, ya secara keseluruhan. Nanti kebutuhan se-Jawa Barat berapa, kita hanya menyediakan satu triliun,” kata Romli.
Lebih lanjut, ia menerangkan, pemerintah provinsi hanya membackup, sementara untuk anggaran utamanya berassl dari anggaran pemerintah pusat. “Jadi provinsi itu hanya membackup program nasional,” pungkasnya.
Dibawah Koordinasi Badan Gizi Nasional
Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Zaini Shofari mengatakan, teknis program tersebut untuk sementara masih mengikuti rencana Badan Gizi Nasional yang akan melibatkan pemerintah kabupaten kota.
“Sebenernya gini kalau di badan gizi Nasional polanya tidak berurai begitu. Jadi nanti dia bikin semacam tempat-tempat tiap kabupaten kota yang mungkin nanti tiap kecamatan kalau kita liat di postingan badan gizi Nasional itu pake Dandim yah dan koramil-koramil,” ujar Zaini kepada wartawan usai agenda Coffe Morning Fraksi PPP di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).
Disinggung terkait pengawasan terhadap program tersebut, ia mengatakan, pihaknya belum melakukan perencanaan dikarenakan teknis pelaksanaan program sendiri masih nulum selesai dikaji.
“Cuman nanti bentuknya dalam bangunan, barangnya seperti apa, pendistribusiannya seperti apa kita juga belum secara detail tahu. Tapi yang pasti kurang lebih di kabupaten kota nanti terjadi seperti itu,” pungkasnya.
(niko)