Alternativa Film Awards 2024 Rayakan Karya Film yang Mendorong Perubahan Sosial di Yogyakarta
Yogyakarta, Nawacita – 20 Desember 2024 – Alternativa Film Project, sebuah inisiatif global yang didirikan oleh inDrive, mengumumkan pemenang Alternativa Film Awards 2024 dalam sebuah upacara bergengsi yang berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Upacara ini dipandu oleh aktris dan Pendorong SDG PBB untuk Kesetaraan Gender, Hannah Al Rashid.
Selain mengumumkan para pemenang, Alternativa Film Festival juga mengungkapkan bahwa Amerika Latin akan menjadi wilayah fokus pada edisi mendatang pada tahun 2025, dengan penghargaan Alternativa Film ketiga direncanakan untuk tahun 2026.
Alternativa Film Awards mengapresiasi karya-karya yang mengedepankan keunggulan artistik sekaligus membahas isu-isu sosial yang mendalam dan relevan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Edisi 2024 ini merupakan edisi kedua dari penghargaan yang pertama kali digelar di Kazakhstan pada 2023.
Di tahun ini, Alternativa Film Festival tidak hanya menyelenggarakan acara penghargaan, tetapi juga pemutaran film publik yang disertai dengan diskusi, serta program Industry Days yang mempertemukan pembuat film, produser, dan aktivis sosial dari Asia Tenggara, Asia Tengah, dan seluruh dunia.
Baca Juga : AFAF 2024 Gelar Media Day di Yogyakarta, Umumkan Nominasi dan Program Festival
Dengan total hadiah sebesar $100.000, penghargaan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan kepada bakat dan karya yang memberikan dampak sosial dan budaya yang signifikan. Dari 25 film terpilih, yang terdiri dari 13 film panjang dan 12 film pendek, serta berasal dari 14 negara dengan 20 bahasa yang berbeda, para pemenang dipilih oleh dewan juri internasional yang terdiri dari pembuat film dan ahli dampak sosial.
Pemenang Alternativa Film Awards 2024:
Spotlight Award: Bird of a Different Feather (India) – Film ini mengangkat kisah seorang protagonis muda yang cerdas dan peka terhadap dunia di sekitarnya, mengeksplorasi ketidakadilan sosial dengan cara yang humanis dan penuh humor.
Future Voice Award: Cu Li Never Cries (Vietnam) – Menggambarkan pergulatan emosional antara generasi, film ini menggali tema perbedaan dan kehilangan dalam konteks sejarah dan budaya Vietnam yang rumit.
Alter Award: Grand Me (Iran) – Dokumenter ini dengan penuh perhatian mengeksplorasi masa kanak-kanak dan ketidaksetaraan gender dalam masyarakat Iran melalui perspektif seorang anak yang berjuang untuk didengar.
Nativa Award: The Adamant Girl (India) – Film ini menghadirkan sebuah cerita tentang seorang wanita muda yang melawan tradisi budaya yang mengekang, menggali konflik antara kesetaraan dan identitas budaya.
Baca Juga : Grab dan Gojek Punya Saingan Baru, Ini Dia Daftarnya
Shorts Award: Washhh (Malaysia) – Sebuah film pendek yang dengan sensitivitas tinggi menyentuh isu menstruasi, identitas, dan budaya di Asia Tenggara, dengan pendekatan sinematik yang kuat dan penuh makna.
Shorts Award: A Cleaning Service (Vietnam) – Dokumenter ini mengungkap isu ketenagakerjaan dan norma gender di Vietnam dengan pendekatan visual yang menggugah dan inovatif.
Resonance Award diberikan kepada How to Make Millions Before Grandma Dies (Thailand), sebuah film yang mengangkat kompleksitas hubungan keluarga dengan sentuhan humor yang menghangatkan hati.
Pesan dari Pendiri inDrive, Arsen Tomsky
Arsen Tomsky, CEO dan Pendiri inDrive, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya penghargaan dan festival ini di Yogyakarta, serta apresiasi kepada lebih dari 3.000 penonton yang hadir. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Mas Garin, yang berperan penting dalam keberhasilan Alternativa Film Project di Indonesia melalui kemitraannya dengan GIK.
Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project, menekankan bahwa film-film yang dipilih tahun ini menunjukkan kekuatan transformatif dari sinema dalam menciptakan perubahan sosial yang berarti. Alternativa Film Project, menurut Liza, adalah wadah bagi pembuat film yang ingin menceritakan kisah-kisah penting dan mengangkat suara-suara yang sering terabaikan.