AFAF 2024 Gelar Media Day di Yogyakarta, Umumkan Nominasi dan Program Festival
Yogyakarta, Nawacita – 7 November 2024 – Alternativa Film Awards & Festival (AFAF) 2024 kembali menarik perhatian dunia perfilman dengan menyelenggarakan Media Day kedua yang berlangsung di Yogyakarta. Dalam acara ini, berbagai informasi penting mengenai festival yang digelar pada 22 hingga 28 November mendatang diperkenalkan, termasuk pengumuman daftar shortlist (nominasi film) dan para anggota Juri tahun ini. AFAF juga mengungkap rincian program Festival & Impact Discussion, Industry Days, serta kemitraan strategis dengan perusahaan produksi Meksiko, La Corriente del Golfo.
Acara Media Day ini menghadirkan beberapa pembicara penting, antara lain Andjelka Jankovic, Kepala Pemasaran dan Komunikasi Alternativa Film Project; Wahyu Ramadhan, Manajer Komunikasi InDrive Indonesia; Garin Nugroho, sutradara ternama sekaligus Chief of Program GIK UGM; dan Alia Damaihati, anggota Panitia Seleksi AFAF 2024. Mereka berbagi pandangan dan wawasan tentang bagaimana AFAF 2024 dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sinema independen di kawasan ini.
Andjelka Jankovic, Kepala Pemasaran dan Komunikasi di Alternativa Film Project, menyatakan, “Alternativa Film Project bertujuan untuk merayakan suara-suara independen yang berani di dunia sinema. Kami sangat senang dapat mempersembahkan jajaran film luar biasa yang telah kami kurasi, yang tidak hanya memberikan kesempatan bagi pembuat film baru, tetapi juga memberi penonton perspektif yang berbeda tentang isu-isu sosial dan kemanusiaan.”
Shortlist AFAF 2024: Menampilkan Karya-Karya Penuh Pesan Sosial
Baca Juga : ISTTS Kembangkan Sport With AI: Solusi Cerdas untuk Tingkatkan Prestasi Atlet
Sebanyak 25 film terpilih menjadi bagian dari shortlist AFAF 2024, yang mencakup 13 film berdurasi panjang dan 12 film pendek dari para pembuat film di 15 negara Asia. Indonesia, sebagai tuan rumah AFAF tahun ini, tampil dominan dengan 5 judul terpilih, antara lain Tale of the Land karya Loeloe Hendra Komara dan Women of the Rote Island karya Jeremias Nyangoen, serta tiga film pendek, yakni Accidentally Intentional (Kevin Rahardjo), Maybe Sunday (Praditha Blifa), dan Samu the Terrible and His Sin (Dhiwangkara Seta).
Salah satu aspek yang mencuri perhatian adalah kehadiran banyak karya yang disutradarai oleh perempuan, dengan hampir setengah dari nominasi tahun ini berasal dari sineas perempuan. Selain itu, banyak film yang mengangkat tema-tema sosial penting seperti ketidaksetaraan gender, kekerasan, hak anak, disabilitas, dan isu-isu sosial lainnya. Alia Damaihati, anggota Panitia Seleksi AFAF 2024, menyatakan, “Kami sangat terinspirasi oleh keberagaman suara dan cerita yang muncul tahun ini. Para pembuat film telah berhasil menyajikan kisah-kisah pribadi dan sosial yang penuh dengan kreativitas dan keaslian.”
Juri Internasional AFAF 2024: Menilai dengan Perspektif Global
Pemenang AFAF 2024 akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari tujuh tokoh terkemuka dari dunia perfilman global, antara lain Anand Gandhi (sutradara India), Kamila Andini (sutradara Indonesia), Steffi Niederzoll (sineas Jerman), Carol Misorelli (pakar dampak sosial Brasil), Asmara Abigail (aktris Indonesia), Katerina Suvorova (pembuat film Kazakhstan), dan Amir Masoud Soheili (sutradara Iran). Para juri ini dikenal dengan keahlian mereka dalam menyelami film-film dengan dampak sosial yang mendalam.
Program Impact Discussion dan Industry Days
Selain pemutaran film, AFAF 2024 juga menawarkan program Impact Discussion, yang memberikan kesempatan bagi penonton untuk berdiskusi tentang tema-tema sosial yang diangkat dalam film-film nominasi. Impact Discussion ini bertujuan untuk menggali lebih dalam isu-isu yang dihadapi oleh para pembuat film serta membuka ruang bagi penonton untuk berkontribusi dalam perubahan sosial melalui film.
Pada Industry Days yang akan berlangsung dari 27 hingga 29 November, para profesional industri film akan berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan memperluas jaringan, serta menciptakan peluang bagi pembuat film dari Asia Tenggara dan sekitarnya. Di acara ini, La Corriente del Golfo, sebuah perusahaan produksi terkemuka dari Meksiko yang didirikan oleh Diego Luna dan Gael García Bernal, akan mempersembahkan film dokumenter terbarunya, State of Silence, dan membahas strategi kampanye dampaknya. Kemitraan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara industri film Asia Tenggara dan Latin Amerika, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan sinema global.
Wahyu Ramadhan, Manajer Komunikasi InDrive Indonesia, menjelaskan, “InDrive berkomitmen mendukung komunitas kreatif di Asia Tenggara, dan melalui Alternativa Film Project, kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang bagi para pembuat film untuk berkembang, baik di tingkat lokal maupun global.”
Rangkaian Program dan Pemutaran Gratis
Festival ini tidak hanya menampilkan pemutaran film, tetapi juga berbagai acara pendukung lainnya yang melibatkan masyarakat dan pelaku industri film. Seluruh film dalam shortlist akan diputar secara gratis di berbagai lokasi di Yogyakarta, dan penonton dapat mengikuti berbagai diskusi untuk lebih memahami konteks sosial dari karya-karya yang ditampilkan.
Pendaftaran untuk pemutaran film dan diskusi akan dibuka pada 14 November melalui situs resmi AFAF. Untuk informasi lebih lanjut, termasuk program lengkap Industry Days dan pendaftaran acara, kunjungi situs web [alternativa.film](http://alternativa.film) atau hubungi tim AFAF di info@alternativa.film.
Kemitraan Strategis
Alternativa Film Awards & Festival 2024 didukung oleh berbagai mitra penting, termasuk Katalist, GIK UGM (Universitas Gadjah Mada), Minikino Film Week, Docs by the Sea, SAE Indonesia Creative Media Academy, serta beberapa organisasi internasional seperti *Movies The Matter, TATINO Films, EFM, Doc Society, dan Think-Film Impact Production*.
Alternativa Film Project adalah proyek nirlaba yang diluncurkan oleh inDrive pada tahun 2023, bertujuan untuk mendukung pembuat film independen dan mengangkat suara-suara baru dari industri film yang sedang berkembang. Program ini sejalan dengan misi inDrive untuk menciptakan dampak positif melalui seni, budaya, dan pendidikan.