Jatim Tuan Rumah Pemantauan Global: 36 Negara Hadiri Election Visit Program 2024
Surabaya, Nawacita – KPU RI dan KPU Jawa Timur menyambut pemantau dan peneliti dari 36 negara dalam program “Election Visit Program – Indonesia’s Simultaneous Regional Elections” (EVP) 2024. Acara ini berlangsung pada 26-27 November 2024, dengan pembukaan di JW Marriott Hotel Surabaya, Senin (25/11/2024).
Jawa Timur dipilih sebagai lokasi pemantauan karena kinerja KPU Jatim yang dinilai terbaik secara nasional. Kehadiran pemantau asing diharapkan meningkatkan transparansi dan kredibilitas Pilkada Serentak, sekaligus menjadi ajang berbagi pengalaman demokrasi di tingkat global.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Aang Kunaifi, dalam sambutannya menyoroti keunikan wilayahdan masyarakat Jawa Timur yang memiliki dampak signifikan pada proses elektoral. Jawa Timur, sebagai provinsi dengan wilayah terluas di Pulau Jawa, terdiri atas 38 kabupaten/kota dengan Surabaya sebagai ibu kotanya.
Baca Juga : KPU Jatim Satukan Harapan Lewat Doa Bersama Demi Suksesnya Pilkada 2024
“Jawa Timur memiliki keberagaman budaya, seperti mataraman, pandhalungan, osing, dan madura. Keberagaman ini menjadi kekhasan yang hanya dimiliki masyarakat Jawa Timur. Hal ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga proses elektoral di wilayah ini,” ungkap Aang Kunaifi.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Jawa Timur akan menyelenggarakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di 29 kabupaten, serta pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di 9 kota. Jumlah pemilih yang sudah ditetapkan melalui proses daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur mencapai 31.280.418 orang, dengan 30 persen di antaranya adalah pemilih milenial.
Yang menarik, pada kontestasi Pilgub Jawa Timur 2024, terdapat tiga pasangan calon yang semuanya perempuan, yaitu:
Luluk Hamidah bersama Lukman.
Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elestianto Dardak.
Tri Rismaharini bersama Gus Hans.
Selain itu, Pilkada di tingkat kabupaten/kota menghadirkan 84 pasangan calon, sementara lima daerah, termasuk Kota Surabaya, Gresik, Trenggalek, Ngawi, dan Pasuruan, hanya memiliki satu pasangan calon.
Baca Juga : KPU Jatim Launching Data Center untuk Percepatan Informasi Seputar Pelaksanaan Pilkada 2024
Aang juga mencatat keberhasilan KPU Jawa Timur dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu sebelumnya.
“Pada Pemilu Serentak 2019, tingkat partisipasi masyarakat mencapai 82 persen, sementara pada Pilkada 2020 yang berlangsung di tengah pandemi, tingkat partisipasi mencapai 70 persen. Kami optimis, dengan pengalaman dan berbagai kegiatan sosialisasi serta pendidikan pemilih yang telah dilakukan, partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 bisa meningkat hingga 83,62 persen,” ujar Aang
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin
menyampaikan bahwa pelaksanaan Election Visit Program (EVP) 2024 di Jawa Timur merupakan bagian dari agenda rutin dalam setiap pemilu. Program ini bertujuan untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman antarnegara terkait penyelenggaraan pemilu.
“Ini adalah kegiatan rutin yang selalu kami lakukan jika ada pemilu. Banyak negara yang ikut serta untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman. Untuk EVP 2024, kami memilih Jawa Timur karena memiliki keunikan tersendiri,” ujar Mochammad Afifuddin
Baca Juga : KPU Jatim Satukan Harapan Lewat Doa Bersama Demi Suksesnya Pilkada 2024
Menurutnya, terdapat dua alasan utama memilih Jawa Timur sebagai lokasi EVP 2024. Pertama, keunikan pada calon kepala daerah di Jawa Timur, di mana terdapat tiga kandidat perempuan.
“Ini menarik perhatian banyak pihak, karena menunjukkan partisipasi perempuan dalam politik,” tambahnya.
Kedua, terdapat provinsi dengan calon tunggal, yang juga menjadi daya tarik bagi peserta EVP dari negara lain.
“Fenomena ini tentu menjadi bahan pembelajaran dan diskusi yang menarik,” jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan EVP di Jawa Timur juga memungkinkan akses lebih mudah ke sejumlah daerah untuk melakukan kunjungan langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Ini bagian dari upaya kami untuk mempermudah delegasi negara sahabat dalam mengamati proses pemilu secara langsung,” tutupnya.