Bayi Sering Kembung? Mungkin Ini Penyebabnya
Jakarta, Nawacita | Menurut IDAI, bayi kembung dapat disertai gangguan pencernaan lain seperti muntah, diare, sakit perut, dan konstipasi. Namun, hal itu terjadi bukan tanpa alasan, sebab banyak hal yang dapat menyebabkan kembung pada bayi.
Dokter sekaligus Epidemiolog, dr. Dicky Budiman, M.Sc, PH mengatakan bayi yang sering menangis juga dapat menyebabkan kembung, karena banyaknya udara masuk ke dalam perut. Akan tetapi perlu diperhatikan, bayi menangis pasti ada penyebabnya. Untuk itu, sangat penting untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab bayi menangis.
“Kemudian sebaiknya ibu-ibu kalau bayi kembung ya di cari tahu dulu kenapa itu nangis terus, misal apakah popoknya basah yang bikin dia tidak nyaman, dan tentu banyak penyebab lainnya bayi dapat kembung,” kata dr Dicky kepada MNC Portal, Jumat (15/9/2023).

Sehingga dari penyebab itulah, maka akan dengan mudah menentukan tindakan apa yang perlu diberikan kepada bayi. Tidak semua permasalahan bayi kembung dapat diatasi dengan pemberian minyak telon, karena biasanya bayi baru lahir akan memiliki kondisi kulit lebih sensitif dari yang lainnya.
Melakukan kebiasaan sendawa juga dianjurkan kepada bayi. Meskipun terlihat sepele, namun kebiasaan tersebut justru dapat menimbulkan efek yang luar biasa, karena dapat mengurangi udara di dalam perut.
“Secara umum misalnya kan ASI kalau digendong atau diberdirikan, lalu ditepuk-tepuk itu akan sendawa, itu dia untuk mengurangi udara di dalam perutnya,” ucap dr Dicky.
Selain itu, tindakan lainnya yang dapat mengurangi penggunaan minyak telon sebagai alternatif mengatasi kembung adalah melakukan pijat bayi. Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi pijat bayi harus dilakukan pada terapis atau tenaga medis yang telah bersertifikasi.
Baca Juga: 5 Manfaat Baby Oil untuk Bayi, Redakan Ruam hingga Lembabkan Kulit
Dokter Dicky Budiman juga mengatakan pijat bayi tidak melulu harus menggunakan minyak telon, minyak kelapa pun dapat digunakan sebagai media pijat bayi karena lebih aman. Selain itu minyak kelapa juga dapat mengurangi potensi adanya efek iritasi atau alergi pada bayi.
“Sekali lagi apapun gangguan kesehatan pada bayi, itu sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Kalau di daerah-daerah bisa dengan datang ke posyandu, kalau di kota besar bisa dengan menggunakan kartu bayi jadi indikator. Jadi misal pada bayi kontrol itu akan diketahui pertumbuhan dan perkembangannya,” tutur dr Dicky. okz