Surabaya, Nawacita (stay safe)– Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar seleksi wawancara gelombang kedua dengan bakal calon walikota Surabaya secara online. Sebab setelah ada aturan Physical Distancing dari pemerintah, PSI menaati hal tersebut.
Isyana Bagoes Oka selaku ketua panitia Konvensi PSI mengatakan bahwa wawancra harus tetap berjalan. Apalagi di era sekarang akses berkomunikasi lebih mudah.
“Kami menggelar wawancara gelombang kedua ini secara online karena menimbang situasi pandemi Covid-19 sekarang. Dengan teknologi informasi, wawancara tetap bisa dilakukan dengan tetap mematuhi anjuran physical and social distancing,” katanya pada Minggu (29/3).
Lanjutnya Ia mengatakan ada 3 kandidat yang diwawancarai. Yaitu Andy Budiman yang juga merupakan kader PSI. Lalu Usman Hakim, dan Rezky Anugerah Pratama yang juga Presiden Mahasiswa BEM Universitas Wijaya Putra Surabaya. Lalu ketiga kandidat tersebut diwawancarai oleh tiga panelis yang sudah ditunjuk PSI.
“Panelis menggali pengetahuan para bakal kandidat soal Surabaya, apa saja yang akan dikerjakan untuk kota kedua terbesar di Indonesia tersebut, dan hal-hal lain yang relevan,” lanjutnya
Sementara itu Josiah Michael ketua PSI DPD Surabaya mengatakan bahwa proses wawancara merupakan hal yang mutlak. Sehingga harus dilakukan.
“Proses wawancara ini merupakan bagian dari upaya PSI untuk transparan. Warga Surabaya layak mengetahui kapasitas calon-calon pemimpin mereka. Bukan zaman lagi warga disuguhi “kucing dalam karung” seperti masa-masa lalu,” pungkasnya.
Pada konvensi gelombang pertama, PSI sudah memiliki enam bakal kandidat yang lolos seleksi wawancara. Mereka adalah Budi Santoso, Dwi Astutik, Firman Syah Ali, Gunawan, Sally Azaria, dan Zahrul Azhar Asumata. Namun Gunawan mengundurkan diri, karena maju sebagai calon wakil walikota perseorangan.
(and)