Jakarta, Nawacita – Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan apresiasinya kepada pihak pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang telah membagi tiga wilayah karantina di Natuna, Riau, yang dijadikan sebagai tempat observasi virus Corona terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun meyakini bahwa langkah pemerintah untuk menjaga keamanan masyarakat Natuna sudah maksimal. Sebab, lokasi observasi WNI dari Wuhan cukup jauh dari pemukiman penduduk.
“Dari laporan, radius yang sekarang ini dilakukan adalah minimal 1 kilometer sampai 6 kilometer. Tentu saja itu jauh dari lingkungan masyarakat. Jadi semua hal yang disiapkan pemerintah memang sesuai standar WHO,” kata Puan di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Dia pun meminta kepada kementerian terkait agar mengantisipasi supaya tidak ada masalah pada proses observasi yang masih dilakukan, yang bisa menyebabkan kegaduhan baru di Natuna. Keamanan dan kenyamanan masyarakat Natuna harus tetap terjaga.
“Kepulangan mereka pun atas dasar kemanusiaan dan tujuan mulia, agar mereka tidak terdampak virus Corona. Jadi kami berharap bahwa situasi dan kondisi serta keamanan, kenyamanan masyarakat di Natuna pun harus tetap dijaga,” ujar dia.
Sebelumnya Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono mengungkapkan bahwa pihaknya telah membagi wilayah karantina WNI dari Wuhan menjadi tiga lapis.
“Dipastikan masyarakat umum tidak bisa mengakses lokasi tersebut. Kami semua ada di situ untuk memastikan bahwa apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat itu tidak terjadi,” kata Anung di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia lantas memaparkan, bahwa lapis pertama di mana para WNI tidak ada yang kontak dengan orang lain kecuali tenaga kesehatan. Pada lapis kedua digunakan untuk dukungan pelayanan kesehatan, makanan, dan sebagainya.
Sementara di lapis ketiga digunakan untuk tempat melakukan pemantauan. Pertimbangan jarak yang berjauhan dengan lokasi masyarakat juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan lokasi karantina merujuk pada mekanisme penularan virus.
“Jarak yang saat ini ada diyakini cukup jauh, virus ini juga tidak terlalu kuat di udara, daerah itulah yang kemudian kita yakin. Kita dari sisi kesehatan memastikan bahwa apa yang terjadi kalau itu adalah sifatnya airborne itu tidak akan sampai ke komunitas,” tutur dia.
RSA