Surabaya, Nawacita- Banyaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Surabaya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Dinas Sosial (Dinsos). Mulai dari Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang pernah overload hingga terkait pelayanan. Hal ini akhirnya disoroti oleh dewan.
Ibnu Shobir anggota komisi D DPRD Surabaya menganggap perlu adanya peningkatan pelayanan. Agar masyarakat Surabaya dari berbagai kalangan bisa mendapatkan pelayanan maksimal tanpa memandang status sosial.
“Saya mendorong pada Pemkot walau di situ ODGJ sekalipun. Ini kan tugas negara untuk melindungi,” ujarnya di kantor DPRD.
Politisi fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu juga menginginkan Dinsos dan Liponsos mampu merencanakan perbaikan layanan secara matang. Sebab hal ini dirasa perlu agar tidak terkesan tambal sulam semata.
“Kita itu minta perencanaan ideal. Usia Liponsos keputih 25 tahun. Rasio karakteristiknya saya rasa kan sudah tau,” terangnya.
Ia melanjutkan seharusnya baik Dinsos maupun Liponsos paham betul perkiraan ODGJ di tahun berikutnya. Sehingga ada masterplan yang sudah dibentuk. Lalu dapat mengantisipasi penghuni ODGJ yang sempat over load.
“Misal tahun sekian Surabaya diprediksi akan orang akan masuk Liponsos atau ODGJ sbeanyak 3000 orang. Jadi jangan planing seribu saja,” lanjutnya.
Walaupun demikian Ibnu tetap mengapresiasi kerja Liponsos. Sebab ODGJ tidak lagi tersebar di jalan-jalan. Namun bisa ditampung dan diberi terapi. Sehingga negara dirasa hadir dalam melayani masyarakat dari kalangan apapun.
“Kalau pelayanan sudah relatif bagus, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Namun harus lebih baik lagi. Untuk sumber daya manusianya saya rasa cukup,” pungkasnya.
(and)