JAKARTA, NAWACITAÂ – Saat Pilgub DKI 2017 mulai memanas, tokoh PDIP Jakarta yakni Boy Sadikin justru hengkang dari partai banteng moncong putih itu. Boy tidak setuju dengan keputusan PDIP mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Apakah Boy membawa gerbong anti-Ahok untuk tak turut menyukseskan Ahok?
Kepala Biro Pemilu dan Pilkada Badan Saksi Pemilu Nasional PDIP, William Yani, menjelaskan pada dasarnya kader PDIP taat kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun tak ada yang bisa menjamin sikap hati dari masing-masing kader, apakah mereka mau ikut sikap PDIP atau ikut Boy yang tak mendukung Ahok.
“Apakah mereka dalam hati atau bagaimana, belum ada yang bicara terbuka. Hati mereka, kita belum tahu lah,” kata Yani saat berbincang, Senin (26/9/2016).
Yani sendiri mengaku masih sering berbincang dengan Boy lewat aplikasi WhatsApp messenger. Dia simpulkan, Boy tak mengajak kader PDIP lainnya untuk mengikuti sikapnya tetap teguh melawan Ahok.
“Kalau ada orang keluar partai kan biasanya terus mempengaruhi pasukannya. Tapi Pak Boy tidak mengajak serta gerbongnya,” ujar Yani.
Dia menjamin, kader-kader PDIP di Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat tak terpengaruh dengan sikap Boy. Untuk PDIP Jakarta di wilayah yang lain, Yani belum menyimpulkan karena belum mensurvei.
Ketua Tim Sukses Ahok-Djarot di internal PDIP, Gembong Warsono, menjamin para kader PDIP bakal tetap solid meski ditinggal Boy Sadikin. Semua sadar, keputusan Ketua Umum tak boleh ditolak. Meski begitu, Gembong menghargai sikap Boy untuk tetap menolak Ahok dan akhirnya hengkang dari PDIP.
“Pak Boy ini bagaimanapun saya pernah bersama-sama 15 tahun dengan beliau. Secara pribadi, kami hormati pilihan politik beliau,” kata Gembong.
SUMBER : DETIK.COM