Mojokerto, Nawacita – Sebelum akhirnya oknum wartawan surat kabar mingguan, MT (52) ditangkap anggota Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kota Mojokerto, dia minta Kepala Desa (Kades) Peterongan, Kecamatan Bangsal Rp1,5 juta. Namun ditawar Rp1 juta.

Kasi Pendampingan Hukum Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Mojokerto, Agus Supriyanto mengatakan, laporan yang dilayangkan ke Polres Mojokerto Kota tersebut bermula dari keluhan Kades Peterongan, Fatkhur Rosyadi (47) kepada AKD atas aksi pemerasan yang dialaminya.

“Namun AKD tak langsung turun tapi kami mencoba melakukan klarifikasi terlebih dulu ke Inspektorat untuk mengetahui secara detail atas tudingan miring tersebut. Ternyata, oknum wartawan ini hanya mengada-ada. Tidak ada perkara apapun,” ungkapnya, Sabtu (25/3/2017).

Masih kata Agus, karena AKD menilai tak pernah menemukan kesalahan yang dilakukan Kades Peterongan tersebut. Karena meyakini nihilnya kesalahan penggunaan anggaran selama 2016 tersebut, Kepala Desa Mojodadi, Kecamatan Kemlagi ini pun mencoba untuk menyelesaikan persoalan.

“Setelah konfirmasi ke Inpektorat, kami pun melakukan penawaran atas permintaan uang yang dilakukan oknum wartawan tersebut yakni dari yang di patok sebesar Rp1,5 juta, akhirnya ditawar Rp1 juta. Karena, Kades ini mendapat tekanan yang luar biasa sehingga disepakati Rp1 juta itu,” katanya.

Menurutnya, belakangan ini keberadaan oknum wartawan abal-abal memang cukup meresahkan. Mereka kerap membuat kalangan kades jengkel karena tak jarang mereka seringkali menakut-nakuti kades dengan sejumlah persoalan yang dibuat-buat.

sumber : beritajatim