Nawacita – Selain media sosial, platform tanya jawab Quara pun tak luput digunakan untuk penyebaran hoax dan ujaran kebencian.
Demikian diungkap Veni Johanna, Engineer Manager Quora. Dia mengatakan penyebaran konten hoax dan ujaran kebencian tidak hanya terjadi di Indonesia, masalah ini pula dihadapi global.
“Kami pun menemukan konten berbahasa Inggris yang terkait hate speech dan hoax,” kata Veni saat berbincang usai peluncuran Quora berbahasa Indonesia di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Ketika menemukan konten hoax dan ujaran kebencian di platformnya, pihak Quora tak lantas berdiam diri. Mereka langsung menyingsingkan baju untuk melakukan bersih-bersih konten dan upaya penangkalan.
“Kami memadukan teknologi, machine learning dan manusia. Dan ini cukup berhasil. Machine learning kami mampu mendeteksi konten-konten yang mengandung hoax dan hate speech,” ujar perempuan lulusan Stanford University ini.
Oleh sebab itu pula ketika menghadirkan layanan berbahasa Indonesia, pihak Quora pun tidak memusingkan masalah konten hoax dan ujaran kebencian. Sebab upaya serupa akan pula dilakukan di sini untuk menangkalnya.
“Quora akan menempatkan orang yang paham bahasa Indonesia untuk memoderasi dibantu dengan komunitas di sini. Kami percaya perpaduan teknologi dan komunitas yang kuat dapat melakukan penangkalan,” pungkas Veni.
dtk
