Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMPemkot dan Polrestabes Surabaya Gelar Kelas Parenting Guna Cegah Segala Bentuk Kekerasan

Pemkot dan Polrestabes Surabaya Gelar Kelas Parenting Guna Cegah Segala Bentuk Kekerasan

Pemkot dan Polrestabes Surabaya Gelar Kelas Parenting Guna Cegah Segala Bentuk Kekerasan

Surabaya, Nawacita | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersinergi dengan Polrestabes Surabaya dalam mewujudkan program edukasi Kelas Parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Balai RW 6, Kelurahan Wonokusumo, Kamis (28/8/2025).

Mengusung tema “#RiseandSpeak: Wujudkan Ketahanan Keluarga, Perlindungan Perempuan dan Anak dengan Bangkit dan Bersuara”, acara ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar tidak takut untuk berani melawan segala bentuk kekerasan. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, dan Ketua Bhayangkari Cabang Kota Surabaya, Inge Luthfie, hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menegaskan kepada seluruh perempuan untuk berani berbicara dan melaporkan apabila menemui atau mengalami kasus kekerasan. Rini mengaku geram dengan maraknya kasus kekerasan yang belakangan menjadi viral, termasuk yang pernah terjadi di Surabaya.

- Advertisement -

“Ini menjadi kewajiban kita semua. Kami bersama Bu Kapolres menjelaskan bahwa seorang perempuan itu harus berani speak up untuk berbicara, menolak, dan melaporkan ketika ada kekerasan yang terjadi,” tegas Rini.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Penyuluhan Merdeka TBC Secara Serentak se-Surabaya

Rini menyampaikan bahwa keluarga yang tidak harmonis cenderung menimbulkan potensi kekerasan, Sehingga edukasi seperti yang dilaksanakan merupakan bagian untuk membentuk ketahanan keluarga.

“Kami beri edukasi bagaimana membentuk keluarga yang harmonis, dan ketika sudah terlanjur ada kekerasan, bagaimana penanganannya, termasuk dengan melaporkan,” ucapnya.

Bunda Rini sapaan akrabnya, berharap agar tidak ada lagi kasus kekerasan, namun hal tersebut perlu adanya kerjasama dari seluruh masyarakat. Seperti halnya tujuan dari Kampung Pancasila yang juga mampu menjadi garda terdepan mencegah kekerasan pada perempuan dan anak.

“Harus ada efek jera kepada para pelaku ini supaya tidak terjadi lagi. Semoga ini juga menjadi efek jera bagi yang lain,” ujarnya.

“Saya berharap seluruh warga masyarakat Surabaya untuk aware (sadar), peka, dan mungkin kepo. Ketika ada hal-hal mencurigakan, misalnya suara tangisan anak hampir setiap hari seperti dipukul, tolong disampaikan. Jangan sungkan, karena dampaknya cukup besar,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Kota Surabaya, Inge Luthfie menyampaikan materi tentang pentingnya kewaspadaan, terutama dalam penggunaan gawai.

“Kita harus mengenali tanda-tanda pelecehan. Jangan sampai menormalisasi, jika ada indikasi atau bahkan sudah terjadi, lebih baik segera lapor,” ungkapnya.

Baca Juga: Manfaatkan Sampah Jadi Energi Listrik, Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Smart Environment

Ia berharap tidak ada toleransi terhadap pelaku kekerasan ataupun pelecehan pada perempuan dan anak, sebab mereka bukanlah sebuah objek semata.

“Jangan kita menormalisasi catcalling. Semua perempuan berhak mendapatkan perlakuan yang sama, terlepas dari penampilan atau pekerjaan,” tegasnya.

“Harapannya, pihak aparat penegak hukum jangan banyak melakukan mediasi, tolong diberikan efek jera kepada pelaku,” harapnya.

Inge menekankan pentingnya rasa simpati dan empati dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.

“Semoga kegiatan hari ini bisa berefek dan bermanfaat bagi semuanya. Kami melihat antusiasme pesertanya sangat bagus. Harapan kita ke depan, kita bisa melaksanakan hal-hal seperti ini lagi supaya semua wilayah bisa ter-cover,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru