Thursday, December 25, 2025
HomeNasionalDemo 28 Agustus Memanas, Massa Lempar Bambu Runcing hingga Petasan ke Arah...

Demo 28 Agustus Memanas, Massa Lempar Bambu Runcing hingga Petasan ke Arah Aparat

Demo 28 Agustus Memanas, Massa Buruh Pulang Mahasiswa Datang

JAKARTA, Nawacita – Demo 28 Agustus Memanas, Aksi Demonstrasi 28 Agustus yang terjadi di DPR RI masih berlanjut. Meski buruh membubarkan diri pukul 14.00 WIB, rombongan mahasiswa kini datang menggelar demonstrasi.

Mereka memenuhi Gerbang Pancasila pintu belakang kompleks DPR. Tuntutan mahasiswa terkait kinerja para anggota dewan dan gaji para politisi itu. Massa mahasiswa dilaporkan datang dengan kendaraan dan memakai jas almamater kampus berwarna hijau. Sejumlah atribut, seperti spanduk dan bendera.

“Mereka bertanya tunjangan mana yang naik? Kontrakan mana yang capai Rp 50 juta? Beras mana yang per harinya Rp 12 juta?” ujar orator di atas mobil komando.

- Advertisement -

“Mereka tidak lihat bahwa rakyatnya tidak pernah tinggal, bahkan hampir setiap hari rakyatnya kelaparan,” imbuh dia.

Sebelumnya, karena demo Polda Metro Jaya melakukan rekayasa lalu lintas di area sekitar Istana Negara, Jakarta. Penutupan Jalan dilakukan di Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, mulai dari Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda) menuju Balai Kota Jakarta.

Baca Juga: Aksi Demo Buruh dan Pekerja Bakal Digelar 28 Agustus, Ini Isi Tuntutannya

Sementara itu, arus sebaliknya, dari Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Patung Kuda di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, tetap dibuka untuk kendaraan.

Polda Metro Jaya juga menyiagakan 4.531 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengawal unjuk rasa buruh di Jakarta.

Demo 28 Agustus Memanas
Demo 28 Agustus Memanas, Massa Buruh Pulang Mahasiswa Datang.

Massa yang memadati gerbang utama Gedung DPR melemparkan bambu runcing dan botol air mineral ke arah pagar, serta membakar tumpukan sampah yang menimbulkan asap pekat ke udara. “DPR hanya berpihak pada oligarki! Bubarkan DPR sekarang juga!” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Seruan itu langsung dibalas gemuruh teriakan massa. “Revolusi! Revolusi!”, “DPR pengkhianat rakyat!”, dan “Kami tidak takut, rakyat lawan oligarki!”

Kericuhan mulai pecah sekitar pukul 14.20 WIB. Lemparan botol, kayu, petasan dan bambu runcing dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ke arah pagar DPR. Situasi semakin panas saat beberapa orang menyalakan api dan membakar sampah di depan gerbang utama, menyebabkan asap hitam mengepul dari balik barikade beton.

Beberapa pedemo juga mencorat-coret tembok DPR dengan cat semprot. Coretan berupa tulisan “DPR BAB*”, “DPR Bungkam Rakyat”, dan simbol-simbol perlawanan terlihat jelas di sisi kiri dan kanan gerbang.

Sebelumnya, sekitar pukul 13.50 WIB, rombongan mahasiswa mulai berdatangan dari arah Jalan Gerbang Pemuda. Mereka mengenakan atribut kampus masing-masing, yakni almamater biru Universitas Pancasila, almamater biru tua dari Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), serta kaus ungu milik Universitas Tangerang Raya.

Di barisan depan, bendera Merah Putih, bendera organisasi mahasiswa, dan bendera ormas MKGR berwarna merah-oranye dikibarkan tinggi. Tiang-tiang bendera terbuat dari bambu dan pipa besi yang dikabarkan diambil dari sekitar Flyover Ladokgi. Massa juga membawa bambu runcing sepanjang dua meter sebagai simbol perlawanan. Sambil berjalan menuju gerbang DPR, mereka menyanyikan lagu perjuangan “Buruh Tani” secara lantang.

Setibanya di lokasi, mahasiswa langsung menyatu dengan massa aksi lain yang telah lebih dulu tiba. Yel-yel dan orasi semakin menggema di sepanjang pagar DPR. “Kami datang bukan untuk diam, kami datang untuk melawan!” teriak seorang peserta aksi dengan pengeras suara. “DPR tidak lagi mewakili rakyat, DPR harus dibubarkan!” sambung yang lain.

Adapun sebelum rombongan mahasiswa tiba, ribuan buruh dari berbagai konfederasi telah lebih dulu melakukan aksi di lokasi yang sama sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Hingga pukul 14.40 WIB massa masih bertahan dengan tensi tinggi. Aparat keamanan tetap berjaga ketat dari balik pagar dan belum mengambil tindakan represif.

kompcnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru