Jakarta, Nawacita.co – Publik dikejutkan dengan pemanggilan Direktur Utama (Dirut) KAI Bobby Rasyidin oleh Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK).
Pasalnya, Bobby baru dua hari menjabat setelah menggantikan Didiek Hartantyo, namun harus berurusan dengan hukum.
Informasi yang dihimpun, Bobby dipanggil KPK untuk diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek digitalisasi SPBU Pertamina periode 2018-2023.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Bobby.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ungkap Budi kepada wartawan, Kamis (14/8/2025) lalu.
Pemeriksaan terhadap Bobby itu yakni terkait posisinya sebagai mantan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) yang merupakan induk holding Defend ID yang terlibat dalam proyek senilai Rp3,6 triliun.
Baca Juga: Profil 3 Agrinas Bentukan Prabowo, BUMN Sektor Pangan Bagian dari Danantara
Namun, dalam pemeriksaan kali ini, Bobby tak hadir dan minta penjadwalan ulang kepada penyidik.
“Saksi minta penjadwalan ulang. Namun kami belum jadwalkan ulang,” jelas Budi.
Diketahui, perombakan direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI), itu berlangsung pada Selasa (12/8/2025).
Kementerian BUMN dan BPI Danantara sepakat menunjuk Bobby sebagai orang nomor satu di perusahaan kereta api pelat merah, melalui Surat Keputusan (SK) benomor SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DO/2025.
Setelah baru dua hari mrnjabat kemudian diperiksa KPK, publik pun langsung menyorot Bobby.
Apabila nantinya penyidik KPK akhirnya menetapkannya Bobby sebagai tersangka, artinya Kementerian BUMN dan BPI Danantara kecolongan.
Baca Juga: Diresmikan Presiden Prabowo, Wisma Danantara Jadi Rumah Besar Pengelolaan Investasi Negara
Perkara ini sejatinya juga menjadi atensi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), karena diduga sarat praktik diskriminasi dalam penunjukan PT Telkom Indonesia Tbk (Persero/TLKM) sebagai pemenang tender proyek tersebut.
Pihak KPPU yang terlibat dalam penyelidikan, menilai adanya pelanggaran terhadap ketentuan persaingan usaha yang sehat, serta merugikan pelaku usaha lainnya.
Proyek digitalisasi SPBU Pertamina periode 2018-2023 ini, sejatinya punya tujuan mulia yakn memantau distribusi BBM bersubsidi agar bisa semakin tepat sasaran.
Pihak KPK telah meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan sejak Januari 2025, namun hingga kini belum ada tersangkanya.
Patut kita tunggu, apa keterangan yang akan diberikan Bobby, bos baru KAI tersebut.
Reporter : Riko Abdiono


