Kampung Mural Lembur Katumbiri Resmi Jadi Destinasi Wisata Baru di Bandung
BANDUNG, Nawacita – Kampung Mural Lembur Katumbiri, Kota Bandung merupakan salah satu kiblat Urban Tourism atau Wisata Kota di Jawa Barat. Banyak sekali wisata di Kota Bandung dengan berbagai konsep unik dan ramah lingkungan serta menarik untuk dikunjungi. Kali ini Kota Bandung kembali menghadirkan wisata kota yang tak kalah menarik beranam Lembur Katumbiri.
Wisata Lembur Katumbiri sendiri terletak bersebelahan dengan Kampung Pelangi di Gang Bapak Ehom Jalan Siliwangi Kota Bandung Jawa Barat. Lembur Katumbiri sendiri merupakan kampung Mural yang menyuguhkan berbagai mural edukatif dan serta cocok untuk menjadi spot foto yang instagramable.
Kampung tersebut merupakan hasil kolaborasi antara warga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DSDABM) Kota Bandung, serta seniman mural ternama, Kapten John Martono. Walikota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, Lembur Katumbiri sebagai bukti nyata kekuatan gotong royong dan kreativitas antara stakeholder, seniman mural dan warga sekitar.
“Hari ini bersama-sama warga kita meresmikan Lembur Katumbiri. Ini adalah hasil kolaborasi antara warga, dinas, dan seniman Kapten John. Kampung ini jadi lebih hidup dan berwarna karena mural-mural yang bercerita,” kata Farhan selepas peresmian Lembur Katumbiri, Jalan Siliwangi, Gang Bp. Ehom Kota Bandung, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga: Kota Bandung Darurat Sampah, Pemkot Bakal Siapkan 60 Titik Insenerator
Farhan menyebut, Lembur Katumbiri bisa menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat Kota Bandung maupun luar Kota Bandung. Konsepnya yang hidden gem dan dan instagramable cocok untuk menjadi tujuan wisata konten, berfoto ataupun hanya sekedar duduk-duduk menikmati keindahan mural di sana.
“Konsepnya adalah hidden gem. Tempat ini bisa jadi tujuan wisata konten. Silakan warga buat tempat jajan, tempat duduk, tempat foto. Asal tetap jaga kebersihan dan keselamatan,” imbuh dia.
Di lokasi yang sama, Seniman pembuat mural di Kampung Katumbiri, Kapten John Martono mengaku, Lembur Katumbiri adalah mimpi lamanya sejak tahun 2018 dan saat ini baru bisa terwujud.
“Waktu itu saya mulai melukis mural di tepi sungai dan foto-foto, lalu saya edit sendiri pakai handphone. Cita-cita ini sudah lama, dan baru sekarang bisa terwujud,” ucap Kapten John.
Ia mengungkapkan, proses pengerjaan proyek mural tersebut melibatkan sekitar 200 rumah, tim seniman, pekerja harian dari DSDABM serta warga sekitar dengan lama pengerjaan berlangsung selama 17 hari.
“Kami bentuk tim per RT, lalu disebar. Kami sengaja tidak buat semuanya kaku. Beberapa bagian saya kosongkan agar warga juga bisa berkreasi sendiri. Misalnya kalau mereka mau gambar bunga atau macan putih, silakan. Itu bagian dari kerjasama,” ungkap Kapten John.
Selain itu, Lembur Katumbiri juga menjadi proyek seni dan menjadi ajang kolaborasi lintas sektor antara Ketua RW, perangkat RT, hingga warga yang aktif terlibat baik dalam proses pengecatan maupun penyusunan konsep visual.
“Respons warga sangat luar biasa. Mereka antusias, ikut menentukan warna dan gambar yang mereka inginkan,” pungkas dia. (Niko)
