Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHJATIMSanksi Berat hingga Pidana Menanti Pelatih yang Banting Siswa MI di Surabaya

Sanksi Berat hingga Pidana Menanti Pelatih yang Banting Siswa MI di Surabaya

Surabaya, Nawacita.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi atensi khusus terkait kasus seorang guru atau pelatih yang membanting seorang siswa saat kompetisi futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya.

Eri memerintahkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menangani permasalahan ini sampai tuntas dengan memberikan sanksi terberat untuk guru tersebut.

“Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. Akan diberi sanksi terberat, dan juga sudah ada laporan ke polisi,” tegas Wali Kota Eri, Selasa (29/4/2025).

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Menurutnya, guru harus mecerminkan kasih sayang yang tulus dalam mendidik anak. Di lingkungan sekolah, guru adalah orang tua bagi anak-anak. Eri tidak menoleransi terhadap segala bentuk kekerasan.

“Ini soal keselamatan anak-anak kita, melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat. Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh memastikan bahwa pihaknya sudah turun langsung untuk memproses tindakan kekerasan tersebut.

Yusuf mengaku telah memanggil guru SDN Simolawang berinisial BAZ. Selain itu, BAZ juga sudah dijatuhi sanksi.

Baca Juga: Siswa MI di Surabaya Dibanting Pelatih Lawan saat Main Futsal, Tulang Ekor Sampai Retak

“Guru tersebut tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai dan sanksi ditetapkan. Hari ini, guru tersebut juga kembali kami panggil. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti Inspektorat,” katanya.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi
Walikota Surabaya Eri Cahyadi. (Dok. Humas Pemkot Surabaya).

Terkait dengan proses hukum, Yusuf menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. Dia berharap apapun hasilnya nanti, bisa memberikan keadlian untuk semua pihak.

“Orang tua siswa sudah membuat laporan di Polrestabes Surabaya,” ujarnya.

Yusuf berharap kejadian serupa jangan terulang kembali ke depannya. Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak.

“Bukan malah jadi ajang yang justru mengancam keberadaan anak-anak untuk bermain memaksimalkan potensi mereka,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, BA (11), siswa MI Al-Hidayah dibanting oleh pelatih futsal SDN Simolawang berinisial BAZ. BAZ juga berstatus guru di SD tersebut.

Peristiwa itu terjadi usai pertandingan futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya, Minggu (27/4/2025). Akibat kejadian tersebut, BAI mengalami retak tulang ekor.

Reporter : Gio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru