Wednesday, May 21, 2025
HomeHukumTNI-POLRISiswa MI di Surabaya Dibanting Pelatih Lawan saat Main Futsal, Tulang Ekor...

Siswa MI di Surabaya Dibanting Pelatih Lawan saat Main Futsal, Tulang Ekor Sampai Retak

Surabaya, Nawacita.co – Seorang siswa MI Al-Hidayah menjadi korban kekerasan bertanding futsal melawan SDN Simolawang di Labschool Unesa Surabaya, Minggu (27/4/2025).

Dugaan kekerasan tersebut dibuktikan dengan viralnya video ia dibanting oleh seseorang yang diduga pelatih futsal SDN Simolawang, ketika Tim MI Al-Hidayah melakukan selebrasi kemenangan dihadapan suporter dan pemain SDN Simolawang.

Seorang pria berpakaian serba hitam yang diduga sebagai pelatih tim SDN Simolawang ini langsung berlari dan menghampiri korban, BA (11), lalu membanting pemain dengan nomor punggung 19 itu hingga terjatuh ke lapangan.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi karena hentakan yang cukup keras hingga membuat korban yang dikabarkan sampai menderita keretakan tulang ekor.

“Saya ditarik dan dibanting saat selebrasi. Sakitnya nyeri, tetapi saya tetap lanjut bermain di final dan menang lawan SD Rungkut,” kata BA saat melapor bersama orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (28/4/2025).

Bambang, ayah BA, mengatakan bahwa terduga pelatih tersebut berinisial BAZ (33). Ia menyayangkan tindakan BAZ karena selepas membanting korban, ia terkesan tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Berencana Gelar Turnamen Futsal Piala Wali Kota

“Kami berharap pelaku meminta maaf, tetapi proses hukum harus tetap berjalan agar menjadi pembelajaran bagi semua pendidik,” jelasnya.

Bambang menegaskan ia tak tahu motif apa terduga pelaku melakukan aksi kekerasan tersebut. Namun, ia melapor ke Polrestabes Surabaya terkait pelanggaran Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

“Selama pertandingan suasananya damai. Tetapi, setelah pertandingan, justru terjadi tindakan kekerasan terhadap anak saya. Kami tidak tahu apa motifnya,” ujarnya.

Akibat insiden tersebut, menurut hasil pemeriksaan medis, BA memang menderita keretakan tulang ekor. Ia diprediksi memerlukan masa pemulihan lima hingga enam bulan, dan harus menghentikan semua aktivitas olahraga sementara waktu.

“Akibat kejadian ini, anak saya harus berhenti bermain bola untuk sementara waktu hingga dinyatakan sampai pulih total,” kata Bambang.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan membenarkan bahwa korban telah membuat laporan.

“Laporannya minggu kemarin, saat ini masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Reporter : Gio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru