Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHJATIMInovasi PCU untuk Surabaya Inklusif: AI Jadi Jembatan Ilmu bagi Tunanetra

Inovasi PCU untuk Surabaya Inklusif: AI Jadi Jembatan Ilmu bagi Tunanetra

Inovasi PCU untuk Surabaya Inklusif: AI Jadi Jembatan Ilmu bagi Tunanetra

Surabaya, Nawacita.co – Sebuah inisiatif menarik oleh Petra Christian University (PCU) dalam komitmen Kota Surabaya untuk menjadi kota yang ramah penyandang disabilitas. Membuat inofasi pelatihan kepada murid Disabilitas dalam memperkenalkan kecerdasan buatan (AI) khususnya tunanetra.

Kepala Pengampu Mata Kuliah Umum Petra Christian University (PCU), Gunawan Tanuwidjaja menyampaikan, Kegiatan ini bukan hanya tentang belajar teknologi, tapi juga membuka pintu menuju dunia kreativitas dan kemandirian.

Kegiatan pelatihan bersama Disabilitas tersebut Fokus utamanya adalah mengenalkan berbagai aplikasi AI yang dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Envision AI, sebuah aplikasi yang dapat membacakan teks dari buku atau objek fisik lainnya—solusi cerdas untuk mereka yang selama ini kesulitan mengakses bahan bacaan konvensional.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

“Kegiatan pelatihan ini dirancang agar sesederhana mungkin, namun tetap bermanfaat,” ujar Gunawan.

Baca Juga: Animator Muda PCU di Balik Kesuksesan Film Animasi Jumbo

Namun, Gunawan juga mengungkapkan tantangan dari kegiatan tersebut. Salah satunya adalah keterbatasan perangkat—tidak semua peserta memiliki ponsel dengan spesifikasi tinggi untuk menjalankan aplikasi AI yang cukup besar ukurannya.

“Selain itu, tidak semua peserta familiar dengan penggunaan perangkat modern, sehingga instalasi dan pengoperasian aplikasi pun membutuhkan waktu lebih lama,” tambahnya.

Untuk mengatasi keterbatasan fisik dalam penggunaan kamera, digunakan alat bantu sederhana berupa kardus sebagai penyangga ponsel agar kamera bisa fokus pada objek yang akan dibaca.

“Alat tersebut sangat membantu peserta tunanetra dalam memposisikan kamera secara tepat pada objek yang akan di baca,” jelas Gunawan.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dari berbagai jurusan dan latar belakang, mulai dari Arsitektur, DKV, FKIP, Akuntansi, hingga Sastra Inggris dan Tionghoa. Pendekatan lintas disiplin ini membuktikan bahwa solusi untuk inklusivitas bisa lahir dari sinergi berbagai bidang.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru