Wednesday, May 14, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleKabar Duka Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Pneumonia

Kabar Duka Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Pneumonia

Kabar Duka Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Pneumonia

JAKARTA, Nawacita – Kabar Duka Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi pukul 07.35 waktu Roma dalam usia 88 tahun. Hal ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Kamerlengo Vatikan, pemegang wewenang administratif Vatikan saat Takhta Suci kosong.

“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ungkap Farrell dalam pengumuman resmi yang disiarkan dari Kota Vatikan.

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, merupakan Paus pertama dari benua Amerika Selatan dan juga Paus pertama dari ordo Serikat Yesus (Jesuit).

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Ia dipilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri – suatu peristiwa langka dalam sejarah Gereja Katolik modern. Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell menyoroti warisan spiritual dan kemanusiaan yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.

Baca Juga: Sederet Kesederhanaan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia, Apa Saja?

“Ia mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan,” tutur Farrell.

Paus Fransiskus acap kali menggemakan pesan tentang kasih tanpa syarat, pengampunan, dan solidaritas lintas batas, baik dalam homili, dokumen resmi, maupun kunjungan pastoral ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke daerah konflik, kamp pengungsi, hingga ke wilayah mayoritas non-Katolik.

Kabar Duka Paus Fransiskus
Kabar Duka Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Pneumonia.

“Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih ilahi yang tak terbatas dan penuh belas kasih dari Allah Tritunggal,” lanjut Farrell dalam pengumumannya.

Kabar duka ini langsung disambut dengan lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus dan sejumlah umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus tampak menundukkan kepala dalam doa. Bendera Vatikan pun dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung.

Awal Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus

Riwayat kesehatan Paus Fransiskus memang menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya pada awal Februari 2025, Paus dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli, salah satu rumah sakit ternama di Roma, setelah mengalami gangguan pernapasan yang cukup serius.

Diagnosa awal menyatakan bahwa Paus menderita bronkitis kronis, kondisi yang cukup mengganggu aktivitasnya sebagai kepala Gereja Katolik. Namun kondisi kesehatan tersebut tidak membaik seperti yang diharapkan.

Pada Selasa, tanggal 18 Februari 2025, tim medis menyatakan bahwa Paus mengalami pneumonia bilateral atau sebuah infeksi paru-paru yang menyerang kedua sisi paru-paru secara bersamaan.

Perawatan intensif pun dilakukan selama 38 hari lamanya hingga akhirnya Paus diperbolehkan kembali ke kediamannya pada 23 Maret.

Arahan Pribadi Pemakaman yang Lebih Sederhana

Kabarnya, Uskup Agung Diego Ravelli mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus sendiri secara langsung memberikan instruksi agar prosesi pemakamannya berlangsung lebih sederhana.

Hal ini sejalan dengan sikap dan kepribadiannya yang dikenal rendah hati dan dekat dengan umat, termasuk dalam hal seremoni keagamaan sekalipun.

Kenangan Manis Saat Kunjungan ke Indonesia

Bagi masyarakat Indonesia, Paus Fransiskus bukan hanya tokoh agama dunia, tetapi juga sosok yang pernah memberi kesan mendalam. Kunjungannya ke Indonesia beberapa tahun lalu disambut dengan antusiasme luar biasa.

Ribuan umat Katolik dan masyarakat lintas agama menyambut kehadirannya yang menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan persatuan antar umat beragama. Kini, kehilangan Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar, tidak hanya bagi Vatikan tetapi juga bagi seluruh komunitas Katolik di dunia.

Paus akan dikenang sebagai pemimpin yang penuh welas asih, membawa semangat reformasi dalam Gereja, dan aktif mendorong dialog lintas iman. Dan umat Katolik dari berbagai negara tengah menantikan waktu dan tempat pelaksanaan Misa Requiem atau misa pemakaman.

cnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru