Surabaya, Nawacita – Agenda tahunan yang mempererat hubungan Indonesia dan Jepang dengan mengusung tema Festival seni, telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Tahun ini, Festival Seni tersebut bertajuk “Membangun Masa Depan yang Lebih Baik”, mengajak generasi muda untuk mengekspresikan visi mereka mengenai hubungan bilateral kedua negara melalui karya seni.
Konsulat Jenderal Jepang Surabaya, Takeyama Kenichi menyampaikan salah satu fokus utama dalam festival tahun ini adalah kesadaran terhadap kelestarian lingkungan.
Tema pelestarian bumi diangkat karena generasi muda diharapkan memiliki kepedulian terhadap lingkungan di masa depan.
“Tahun ini menyoroti bagaimana anak-anak membayangkan masa depan, baik untuk Jepang maupun Indonesia. Kami melihat bagaimana mereka memahami budaya kedua negara serta mengungkapkan ide-ide mereka melalui karya seni,” tuturnya, Sabtu (15/3/2025).
Baca Juga: Karya Seni Terancam? Mahasiswa UNESA Protes Pembatasan Ekspresi
Tahun ini, festival menerima sekitar 300 karya dari berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya, Madiun, Kediri, Mojokerto, hingga Banyuwangi. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun pertama yang hanya menerima sekitar 190 karya.
Founder Lotus Art Courses, I Putu Mahendra mengatakan bahwa dalam proses seleksi, para juri mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kesesuaian dengan tema, kreativitas, serta teknik yang digunakan.
“Karya-karya yang masuk juga menunjukkan keragaman media dan teknik, mulai dari penggunaan cat, krayon, hingga spidol,” katanya.
Acara ini juga menjadi momen penting bagi Takeyama Kenichi yang akan mengakhiri masa jabatannya di Indonesia.
“Jika selama empat tahun saya bertugas di Indonesia, hubungan Jepang dan Indonesia bisa sedikit meningkat, saya sudah sangat gembira,” ungkap Mahendra.
Ia berharap penggantinya dapat meneruskan kegiatan yang mempererat hubungan kedua negara, terutama di kalangan generasi muda.
“Mudah-mudahan dengan ini dapat memberikan dampak positif bagi hubungan diplomatik serta budaya antara Indonesia dan Jepang,” jelas Mahendra.
Reporter : Alus Tri
