Karya Seni Terancam? Mahasiswa UNESA Protes Pembatasan Ekspresi
Surabaya, Nawacita – Para mahasiswa perwakilan Teater Universitas Negeri Surabaya, menyuarakan ketidak adilan tentang pemerintah membatasi suara rakyat dengan karya seni. Hal tersebut disampaikan oleh Hilman, Mahasiswa UNESA Jurusan Teater.
Mereka menampilkan beberapa aksi Teater di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Provinsi Jawa Timur, pada Jum’at (21/2/2025).
“tidak stabil, yang berdampak pada bagaimana karya-karya seni diumumkan dan diakses oleh masyarakat,” ungkap Hilmam

Kritik ini juga menyentuh ranah pendidikan, di mana kekhawatiran muncul bahwa keterbatasan akses akan menghambat perkembangan pemikiran kritis di kalangan masyarakat. “Sebenarnya kita hanya mengkritisi mengenai kesenian yang diumumkan,” tegas Hilman.
Ia menjelaskan bahwa sistem yang tidak stabil telah memicu respons terhadap karya-karya ekspresif yang telah muncul—mulai dari kegiatan seperti “sukatani” yang diikuti oleh kelompok-kelompok dari ISBAC, hingga pameran seni Yosudarso.
Baca Juga: Dukung Sukatani! .Feast Kecam Pembungkaman Ekspresi Seni
“Bagaimana tindakan ekspresif seperti ini tidak diberi akses yang lebih baik? Apakah mereka takut atau apa?” Tanya Hilman.
Melalui dialog terbuka ini, para penggiat budaya berharap bahwa perbaikan segera dilakukan untuk mengatasi sistem yang tidak stabil, sehingga kesenian dan pendidikan bisa berkembang secara maksimal.
Reporter: Alus