Saturday, March 15, 2025
HomeDAERAHJABARPemantauan Hilal di Observatorium Bosscha Bandung Mulai Dilakukan Sejak Pagi

Pemantauan Hilal di Observatorium Bosscha Bandung Mulai Dilakukan Sejak Pagi

Pemantauan Hilal di Observatorium Bosscha Bandung Mulai Dilakukan Sejak Pagi

BANDUNG, NAWACITA.co – Hari ini seluruh umat muslim di Indonesia tengah menunggu keputusan terkait awal satu Ramadhan 1446 Hijriah dari pemerintah. Pemantauan hilal sebagai penentu satu Ramadhan sudah mulai banyak dilakukan di berbagai tempat. Salah satunya di Observatorium Bosscha Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Menurut pantauan reporter Nawacita, pemantauan hilal di Observatorium Bosscha sudah dilakukan sejak pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.

Peneliti Observatorium Bosscha, Agus Triono Puri Jatmiko mengatakan, persiapan pemantauan hilal di Observatorium Bosscha sendiri sudah dilakukan sejak dua hari yang lalu. Salah satu yang dilakukan diantaranya adalah pemasangan instrumen pemantauan seperti teleskop dan monitor.

“Nah, kalau untuk di boska sendiri kami sudah melakukan set-up instrument dari dua hari yang lalu,” ujar Agus saat diwawancarai Nawacita di Observatorium Bosscha, Lembang Bandung Barat pada Jumat (28/02/2025).

Ia menyebut, pemantauan hilal sendiri sudah dilakukan sejak pagi hari. Hal itu bertujuan untuk kalibrasi dan pengamatan ambang visibilitas atau kenampakan bulan sebelum Rukyatul Hilal yang akan dilakukan pada sore hingga matahari terbenam.

Peneliti Observatorium Bosscha Bandung, Agus Triono Puri Jatmiko. Foto: Nawacita/Niko.

“Tujuannya adalah untuk kalibrasi dan harapannya adalah cuaca mendukung kita, begitu ya,” imbuhnya.

Pemantauan hilal di Observatorium Bosscha sendiri dilakukan menggunakan dua teleskop berdiameter 66 milimeter dan dilengkapi kamera berbasis CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor) untuk merekam citra atau munculnya hilal.

“Kalau untuk Observatorium Bosscha sendiri kami menyiapkan dua teleskop. Satu digunakan untuk publik nantinya dan satu teleskop kami sediakan untuk pengambilan data,” terang Agus.

“Nah, untuk teleskopnya yang dua dilengkapi dengan kamera. Jadi tujuannya adalah untuk merekam citra hilal, harapannya begitu. Kemudian yang satu memang kami siapkan untuk pengamatan visual dengan mata,” tambahnya.

Lebih lanjut Agus menerangkan bahwa posisi hilal sendiri saat ini belum bisa ditentukan. Sebab pemantauan yang dilakukan hari ini masih terkendala cuaca mendung sehingga posisi awan menghalangi bulan sebagai objek yang diamati.

“Kalau untuk posisinya sendiri masih belum bisa dipastikan karena ini cuaca mendung ya. Tapi kalau hilal itu kan sebenarnya bulan sabit termuda yang terlihat setelah matahari terbenam,” terang Agus.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Antisipasi Peredaran Miras Jelang Bulan Ramadhan

“Jadi kalau kita lihat saat ini kan matahari masih ada di atas horizon ya, jadi masih belum terbenam. Jadi sebenarnya belum bisa disebut Hilang. Tapi kalau posisi bulannya sendiri itu sebenarnya dekat dengan posisi matahari sekarang,” tandasnya.

Agus mengungkapkan posisi hilal sendiri baru bisa dipastikan setelah Rukyatul Hilal yang dilakukan pada sore hari hingga matahari terbenam.

“Jadi di sebelah timur, kalau kita lihat ini masih tertutup awannya. Tapi nanti ketika matahari terbenam, itu ketinggian hilal itu sudah lebih dari 3 derajat harusnya. Tapi elongasinya, nah ini yang jadi masalah, elongasinya itu sebenarnya masih belum masuk kriteria kalau untuk Lembang,” ungkap Agus.

Selain di Lembang, Tim Peneliti Observatorium Bosscha juga mengirimkan tim pemantau hilal ke salah satu observatorium di Kota Sabang, Nangro Aceh Darussalam.

“Jadi kami dari Observatorium Bosscha menyiapkan dua tim. Jadi ada satu tim yang melakukan pengamatan di Observatorium Bosscha dan tim kedua ada di Sabang, Aceh. Jadi ada sebuah Observatorium di sana, jadi kami juga meluncurkan tim kesana,” pungkasnya.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru