Usai Sertijab, KDM Langsung Targetkan PAD Jawa Barat Capai 21 Triliun
BANDUNG, NAWACITA.co – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menantang Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat sampai Rp 21 Triliun.
Hal itu masih berkaitan dengan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemprov Jabar beberapa waktu lalu. Efisiensi itu sesuai dengan Inpres No 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dedi Mulyadi pada sesi Konferensi Pers usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) dirinya di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (21/02/2025).
“Saya bahkan menantang Kepala Badan Pendapatan Daerah, apakah berani menargetkan pendapatan 21 triliun, bukan 19 triliun. Jika target itu tercapai, belanja provinsi bisa meningkat dari 31 triliun menjadi 33 triliun,” kata Dedi pada Jumat siang.
Angka di atas masih berkaitan dengan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemprov Jabar beberapa waktu lalu. Merujuk pada simulasi Efisiensi Anggaran Jawa Barat yang dilakukan Bappeda Jawa Barat pada Senin 17 Februari 2025, Pemprov Jabar berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 3 miliar.
Dedi menjelaskan, dalam efisiensi itu dilakukan realokasi pada sejumlah pos anggaran berupa studi banding, perjalanan dinas sampai belanja pemerintah yang tidak terlalu penting.
“Yang kami efisiensikan adalah kebiasaan belanja pemerintah yang tidak produktif. Contohnya, studi banding yang hanya berisi jalan-jalan, atau penanganan masyarakat miskin dan stunting yang sebenarnya hanya berupa seminar di hotel. Itu semua dihapus,” jelas Dedi.
Untuk mendukung efisiensi anggaran tersebut, beberapa pos anggaran untuk fasilitas dirinya sebagai gubernur juga ikut dipangkas seperti anggaran perjalanan dinas, baju dinas.
Bahkan, Dedi mengaku dirinya tidak memakai fasilitas Pemprov Jabar sama sekali hingga saat ini, termasuk anggaran untuk perjalanan Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
“Saya bahkan memulai dari diri sendiri. Saya tidak memiliki anggaran belanja baju dinas, perjalanan dinas luar negeri, atau perjalanan dinas pribadi. Anggaran perjalanan dinas saya sudah dievaluasi lebih dari 40%,” ungkap Dedi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Laksanakan Sertijab Hari Ini
“Sampai hari ini, saya belum pernah meminta fasilitas apapun dari Pemprov, termasuk perjalanan ke Magelang yang tidak menggunakan dana Pemprov sama sekali. Bahkan, Pemprov Jabar sempat lebih dulu mentransfer biaya penginapan anak saya di hotel, tapi saya sudah mengembalikan bukti transfernya,” tandasnya.
Anggaran yang dipangkas rencananya akan direalokasi ke beberapa pos anggaran prioritas seperti pembangunan sekolah, infrastruktur dan elektrifikasi.
“Sebagai contoh, anggaran pembangunan ruang kelas baru yang sebelumnya sekitar Rp60 miliar, sekarang saya tingkatkan menjadi Rp1,2 triliun. Belanja infrastruktur jalan yang dulu sekitar Rp600 miliar, sekarang menjadi Rp2,4 triliun,” tutur Dedi.
“Anggaran sambungan listrik bagi masyarakat miskin yang sebelumnya sekitar Rp20 miliar, sekarang menjadi Rp350 miliar. Begitu juga dengan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), dari sekitar Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar,” pungkasnya.
Reporter: Niko