Friday, March 21, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleImam Masjid LGBT Pertama di Dunia Tewas Ditembak, Berikut Kronologi serta Faktanya

Imam Masjid LGBT Pertama di Dunia Tewas Ditembak, Berikut Kronologi serta Faktanya

Imam Masjid LGBT Pertama di Dunia Tewas Ditembak, Berikut Kronologi serta Faktanya

JAKARTA, Nawacita – Imam Masjid LGBT Pertama di Dunia Tewas, Dunia dikejutkan dengan kabar tragis dari Afrika Selatan. Muhsin Hendricks, imam yang dikenal sebagai pemuka agama Muslim pertama di dunia yang secara terbuka mengakui dirinya gay, ditemukan tewas setelah ditembak dalam serangan brutal pada Sabtu (15/2/2025) di dekat kota Gqeberha yang sebelumnya dikenal sebagai Port Elizabeth.

Hendricks, yang selama ini dikenal sebagai aktivis LGBTQ+ dalam komunitas Muslim, ditembak mati oleh dua orang pria bertopeng saat berada di dalam mobil bersama seorang lainnya. Kepolisian setempat masih menyelidiki motif di balik pembunuhan ini, termasuk kemungkinan kejahatan bermotif kebencian.

Kronologi Penembakan

Menurut pernyataan resmi kepolisian Eastern Cape, insiden terjadi ketika kendaraan Hendricks dihentikan oleh sebuah mobil tak dikenal yang memblokir jalan keluar mereka.

“Dua orang pria tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan tersebut dan mulai menembak berulang kali ke arah mobil yang ditumpangi Hendricks,” kata juru bicara kepolisian dalam pernyataan resminya, dikutip dari AFP.

Setelah melakukan serangan, para pelaku segera melarikan diri, meninggalkan Hendricks yang sudah tidak bernyawa di kursi belakang kendaraan.

Video yang beredar di media sosial, yang dikonfirmasi keasliannya oleh kepolisian Afrika Selatan, memperlihatkan momen penyerangan yang berlangsung di daerah Bethelsdorp, dekat Gqeberha.

“Motif pembunuhan ini masih belum diketahui dan menjadi bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata pihak kepolisian, seraya meminta masyarakat yang memiliki informasi terkait untuk segera melapor.

Baca Juga: Nyamuk Bill Gates Atau Wolbachia Diisukan Sebabkan Pandemi Hingga Tularkan Genetik LGBT, Simak Faktanya

Reaksi Dunia Internasional

Pembunuhan brutal terhadap Muhsin Hendricks langsung memicu kecaman dari berbagai organisasi internasional, terutama kelompok yang memperjuangkan hak-hak LGBTQ+.

Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (ILGA World) mengecam keras tindakan ini dan mendesak pihak berwenang agar mengusutnya dengan serius.

Imam Masjid LGBT Pertama di Dunia
Imam Masjid LGBT Pertama di Dunia Tewas Ditembak, Berikut Kronologi serta Faktanya.

“Keluarga besar ILGA World sangat terkejut dengan berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan kami meminta otoritas untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Kami khawatir ini adalah kejahatan bermotif kebencian,” ujar Julia Ehrt, Direktur Eksekutif ILGA, dalam pernyataan resminya.

Banyak pihak menilai bahwa Hendricks mungkin telah menjadi target karena keberaniannya memperjuangkan hak-hak Muslim LGBTQ+, sebuah isu yang masih dianggap kontroversial di berbagai belahan dunia, termasuk di Afrika Selatan.

Adapun Hendricks telah lama menjadi sosok penting dalam gerakan LGBTQ+ Muslim di Afrika Selatan dan dunia. Ia pertama kali mengumumkan orientasi seksualnya sebagai gay pada tahun 1996, sebuah langkah yang kala itu jarang terjadi di kalangan ulama Muslim.

Ia mendirikan Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg, dekat Cape Town, tempat kelahirannya, dengan tujuan menciptakan ruang ibadah yang inklusif bagi Muslim LGBTQ+ dan perempuan yang terpinggirkan.

“Kami menyediakan ruang aman di mana Muslim queer dan perempuan yang terpinggirkan dapat menjalankan Islam tanpa takut diskriminasi,” demikian tertulis dalam situs resmi masjid tersebut.

Hendricks juga menjadi subjek dalam film dokumenter tahun 2022 berjudul “The Radical”, yang mengisahkan perjuangannya dalam menghadapi ancaman dan stigma. Dalam salah satu wawancara, ia pernah mengungkapkan bahwa dirinya sering menerima ancaman karena pandangannya yang progresif.

Namun, ia tetap teguh pada pendiriannya. “Kebutuhan untuk menjadi autentik jauh lebih besar daripada ketakutan untuk mati,” ucapnya dalam salah satu pernyataannya yang kini terasa begitu menggugah setelah kematiannya.

Kekerasan di Afrika Selatan

Pembunuhan Hendricks terjadi di tengah tingkat kejahatan yang tinggi di Afrika Selatan, yang merupakan salah satu negara dengan angka pembunuhan tertinggi di dunia.

Menurut data kepolisian, dalam kurun waktu satu tahun hingga Februari 2024, terdapat sekitar 28.000 kasus pembunuhan di seluruh negeri. Tingginya angka kekerasan ini telah lama menjadi perhatian bagi pemerintah setempat, terutama karena banyak kasus yang tidak terselesaikan.

Meskipun Afrika Selatan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada 2006, diskriminasi dan kekerasan terhadap komunitas LGBTQ+ masih kerap terjadi. Banyak aktivis yang menyerukan perlindungan lebih lanjut bagi kelompok minoritas, terutama setelah tragedi seperti yang menimpa Hendricks.

Kini, banyak pihak menuntut agar pemerintah Afrika Selatan segera menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik pembunuhan ini.

Bagi para pendukungnya, warisan Hendricks sebagai seorang imam yang memperjuangkan Islam yang inklusif dan penuh kasih sayang tidak akan sirna begitu saja. Ia telah membuka jalan bagi banyak Muslim LGBTQ+ untuk menemukan tempat di dalam komunitas mereka, meskipun perjuangan ini masih jauh dari selesai.

“Dia menginspirasi banyak orang. Meskipun dia telah tiada, semangatnya akan terus hidup dalam perjuangan untuk keadilan dan penerimaan,” ujar seorang rekan Hendricks dari komunitas LGBTQ+ Muslim di Cape Town.

cnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru