Pemprov Jabar Bingung, Anggaran Program Citarum Harum Rp. 0, Imbas Efisiensi Anggaran
Bandung, NAWACITA.co – Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkapkan, anggaran untuk operasional Program Citarum Harum hari ini adalah Rp. 0. Hal tersebut merupakan imbas dari efisiensi anggaran yang dilakukan Pemprov Jabar sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran.
“Kemarin itu kalau tidak salah 129 miliar dan sekarang angkanya simulasi kemarin nol, itu diefisiensi, tidak ada sama sekali,” ungkap Herman saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Kamis (13/02/2025).
Herman menyebut, dirinya sudah melaporkan hal tersebut ke Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri PUPR agar anggaran untuk Citarum Harum tidak dipangkas secara keseluruhan. Sebab, program Citarum Harum masih membutuhkan anggaran untuk operasional pemeliharaan dan lain sebagainya.
“Kami harapkan jangan sampai diefisiensikan semuanya, karena faktanya di lapangan kita masih membutuhkan atensi,” ujar Herman.
“Kami sudah lapor ke Pak Gubernur dan kami juga sudah komunikasi dengan Bu Wakil Menteri PU dan kami mohon agar kalaupun diefisiensi ya jangan sampai hilang semuanya dan mudah-mudahan dipertimbangkan, kami masih menunggu,” imbuhnya.
Kendati demikian, Herman mengatakan, pihaknya sudah merencanakan strategi untuk mengantisipasi jika memang anggaran untuk Program Citarum Harum benar-benar akan di nol kan.
“Namun demikian kami antisipasi, makanya hari ini kami undang Satgas Citarum baik dari unsur TNI, para Komandan Sektor demikian juga dari tim ahli, penggiat lingkungan, OPD, kita harus melakukan antisipasi. Karena bagaimanapun juga Citarum Harum tanggap kita bersama” tutur Herman.

Hal itu dilakukan agar target Indeks Kualitas Air (IKA) di Citarum tercapai pada 2025. Herman mengungkapkan, target IKA Citarum mencapai angka 60 di tahun 2025. Angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan kondisi saat ini yang baru mencapai angka 51.
“Dari cemar ringan ke cemar, tentu itu kan harus ada effort, harus ada upaya-upaya yang serius di berbagai hal termasuk pengelolaan sampah, limbah dan lain sebagainya. Indeks kualitas airnya hari ini kan di kisaran 51 ya, dan target kami di 2025 ini bisa menembus 60,” tandasnya.
Lebih lanjut, Herman menjelaskan, Pemprov Jabar akan mengelola operasional secara mandiri jika memang betul anggaran untuk Citarum Harum ditiadakan.
“Tapi yang jelas Pemda Provinsi Jawa Barat harus antisipasi, harus mitigatif, makanya untuk urusan-urusan sumber daya air ya, kami sudah mulai membicarakan agar kita laksanakan secara mandiri, tapi kerjasama dengan BBWS, misalnya normalisasi sungai,” jelas Herman.
“Ya tentu harus ada perubahan strategi, berarti kemandirian provinsi, kabupaten kota, dan kerjasama pentahelix ini harus ditingkatkan,” tambahnya.
Meski demikian, Herman mengaku bahwa Pemprov Jabar belum memiliki rencana pasti untuk mengelola Citarum Harum secara mandiri. Rencananya, Pemprov Jabar akan menggunakan APBD untuk operasional Citarum Harum sebagai langkah antisipasi agar program Citarum Harum masih bisa berjalan.
Baca Juga: Jabar Dinobatkan jadi Provinsi dengan Tempat Mangkal PSK Terbanyak di Indonesia
“Belum, belum, contohnya tadi apabila uangnya tidak ada untuk normalisasi sungai sarana persaraan dari BBWS nanti untuk belanja BBM dan lain sebagainya kita backup dari APBD Provinsi itu contoh kecil ya jadi tidak ada akar rotan pun jadi yang penting tugas-tugas untuk menjaga meningkatkan kualitas air di Citarum harus kita lakukan terus. Jadi jangan sampai efisiensi kemudian kita jadi mati langkah,” ucap Herman.
Terakhir, Herman menerangkan bahwa rencana untuk mengelola Citarum Harum secara mandiri juga bagian dari persiapan sebelum masa tugas Satgas Citarum Harum selesai pada tahun ini.
“Barusan kita bicarakan termasuk ancang-ancang exit strategy apabila satgas ini selesai masa tugasnya yakni Desember 2025 sesuai dengan perpres. Ya 2026 kami harus betul-betul bisa mandiri ya masyarakat sipil, pemda maupun masyarakat luas untuk mengelola Citarum Harum agar tetap harum,” terangnya.
“Jadi efisiensi ya jalan tapi kita ikhtiarkan agar tetap ada walaupun tidak ada kita akan cari solusi-solusi lain dan kami yakin bisa,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Mochamad Dian Al Ma’ruf mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan sungai Citarum agar target IKA Citarum tahun 2025 bisa tercapai. Terlebih, saat ini anggaran program Citarum Harum berencana ditiadakan akibat efisiensi anggaran.
“Jadi sebenarnya gini, Citarum Harum itu kan bukan BBWS Citarum. Citarum Harum itu program yang dilaksanakan dengan mengandung asas pentahelix. Ada lima unsur yang terlibat gitu, diantaranya juga selain pemerintah, ada badan usaha, adau masyarakat, ada juga,” ungkap Dian.
Baca Juga: Pemprov Jabar Targetkan Perluasan TPA Sarimukti Rampung Juni 2025 Mendatang
“Sekarang barangkali pemerintah sedang terbatas anggaran karena ada hal lain yang lebih prioritas. Tentu masyarakat bukan berarti jadi loyo kan? Tentu masyarakat seharusnya lebih aware,” imbuhnya.
Ia meminta masyarakat untuk peduli kepada Citarum melalui hal kecil seperti tidak membuang sampah ke Sungai. Sebab, SDM untuk pembersihan yang tersedia cukup terbatas, apalagi harus ditekan dengan efisiensi anggaran yang ada.
“Sekarang jangan buang disitu lagi. Gak ada lagi yang ngangkat gitu karena walaupun ada ya terbatas, alat ada tapi kan harus digerakin Itu pake BBM,” tuturnya.
“Intinya kan pemerintah tetap ada di depan untuk kesejahteraan, masyarakatnya saja skala prioritasnya sekarang yang mungkin digeser. Tentu akibat itu masyarakat harus lebih aware harus lebih peduli jangan mengelakan ‘nanti juga sampah ada yang angkat’ jangan buang sampah banyak-banyak, jangan buang sampah ke sungai atau ditaruh di pinggir sungai, nunggu banjir palid ke sungai,” pungkasnya.
Reporter: Niko