Cegah Kekerasan Seksual di Panti Asuhan Surabaya
Surabaya, Nawacita – Eri Cahyadi, Walikota Surabaya terpilih, buka suara terkait kasus kekerasan seksual yang dilakukan pemilik panti asuhan yakni Nurherwanto Kamaril (61), kepada anak asuhnya.
Tersangka sendiri telah diamankan Polda Jatim beberapa waktu lalu, dan kini telah ditahan untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.
Demi mencegah terjadinya hal serupa, Eri mengusulkan agar dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) terkait panti asuhan.
“Kemarin kita minta kepada DPRD untuk dibuatkan perda terkait panti asuhan. Insya Allah perda ini sudah kami koordinasikan dengan komisi D DPRD semoga segera rampung,” jelasnya, Sabtu (8/2/2025).
Perda terkait panti asuhan dianggap penting selain untuk memperketat regulasi pendirian panti asuhan agar tidak lagi terjadi kasus serupa.
“Karena panti asuhan di Surabaya ini semakin banyak dan menjamur. Ternyata yang di dalam panti asuhan itu bukan orang Surabaya, jadi mereka membawa anak dari luar Surabaya dan dibentuklah panti asuhan agar mendapatkan bantuan dana dan itu tersalurkan kemana,” papar Eri.
“Sehingga, Insya Allah dengan Perda itu maka kita bisa membatasi, kalau mau membuat panti asuhan maka ada persyaratannya,” tambahnya.
Menjamurnya panti asuhan di Kota Surabaya diakibatkan tidak adanya regulasi yang jelas mengakibatkan banyaknya pendatang dari luar Kota Pahlawan menjadi anak asuh.
Yang dikhawatirkan nantinya makin banyak warga non Surabaya yang akhirnya didaftarkan menjadi warga Surabaya.
“Karena banyak panti asuhan mengajak orang dari luar Surabaya akhirnya setelah itu dibuatkan KTP Surabaya semuanya dan dibebankan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Ya berat,” ungkapnya.
Karena itu, Pemkot Surabaya sepakat dengan komisi D DPRD Surabaya untuk membuat perda yang memperketat regulasi panti asuhan. Selain itu Dinas Sosial juga telah melakukan pengecekan pada panti asuhan yang ada di Kota Pahlawan.
“Nanti sambil menunggu perda kami sudah minta dinas sosial untuk melakukan pengecekan. Karena ya begitu tadi, banyak yang bukan dari Kota Surabaya. Kalau tidak diatur nanti akan makin menjamur,” tandas Eri.
Reporter : Gio