Friday, March 21, 2025
HomeDAERAHJATIMJatim Gencarkan Deteksi Dini Kusta: Lindungi Generasi Penerus dari Kecacatan

Jatim Gencarkan Deteksi Dini Kusta: Lindungi Generasi Penerus dari Kecacatan

Jatim Gencarkan Deteksi Dini Kusta: Lindungi Generasi Penerus dari Kecacatan

Surabaya, Nawacita – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memaparkan angka kasus kusta pada selama tahun 2024 berjumlah 2.172. Namun, angka kasus tersebut menurun dibandingkan pada periode tahun 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, menyampaikan pencapaian penurunan kasus Kusta di Tahun 2024 tersebut karena deteksi dini dan pengobatan yang tepat. “Jadi dengan deteksi dini dan pengobatan penyakit Kusta bukan lagi penyakit yang menakutkan,” sampainya pada Rabu (5/2/2025).

Erwin memaparkan jika penderita Kusta tidak segera ditangani, akan berakibat fatal seperti kecacatan pada mata, tangan, dan kaki. Oleh sebab itu, Dinkes selalu mengupayakan penderita penyakit Kusta mendapatkan penanganan.

Penanganan pengobatan kusta bisa didapatkan secara gratis di seluruh puskesmas dengan terapi kombinasi (Multi Drug Therapy – MDT) selama 6 hingga 12 bulan, tergantung pada jenis kusta yang diderita.

“Dengan pengobatan yang rutin dan tepat, penderita bisa sembuh sepenuhnya tanpa risiko menularkan ke orang lain,” tutur Erwin.

Baca Juga: Fluktuasi Ekspor Jatim ke Singapura: Faktor SKA dan FTA Jadi Penyebab

Keberhasilan penderita sembuh jika ditangani dengan cepat dan benar bisa mencapai 92,35 persen. Angka tersebut dilihat dari 2.160 pasien yang menjalani pengobatan, sebanyak 1.995 orang berhasil sembuh.

Harus diwaspadai lagi penyakit Kusta juga menular dari manusia ke manusia, terutama dari penderita yang belum diobati ke orang yang sering kontak erat dalam waktu lama, yakni sekitar 2 hingga 5 tahun.

Karena, pada awal tahun 2025 ini telan ditemukan 120 kasus kusta pada anak-anak (5,5 persen) dan 212 kasus dengan deformitas tingkat 2 (9,7persen). “Dengan ini Dinkes selalu gencar melatih paramedia hingga, memberikan himbauan kepada masyarakat dalam penanganan Kusta,” imbuh Erwin.

Agar Kusta tidak menyebar meluas Erwin menghimbau masyarakat untuk mulai menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), jika ada gejala mencurigakan, segera periksa ke puskesmas, apabila menjadi kontak erat penderita, minum obat pencegahan. Tak lupa, selalu dukung dan dampingi orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) agar tetap berdaya di masyarakat.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru