Menko Airlangga: 10 Juta Orang Kaya di Indonesia Masih Gemar Belanja di Luar Negeri
Jakarta, Nawacita | Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sekitar 10 juta orang kaya masih gemar belanja di luar negeri, menjadi tantangan tersendiri di tengah upaya pemerintah dalam mendongkrak tingkat daya beli masyarakat.
“Daya beli dan daya dorong ada. Persoalan kita cuma yaitu (masyarakat) di tier 1 paling atas yang 10 juta orang itu yang belanjanya kadang tidak di Indonesia. Nah ini kebanyakan mereka belanjanya tidak di Indonesia. Padahal itu daya belinya kuat,” kata Airlangga dalam acara BNI Investor Daily Round Table di Jakarta, Rabu.
Airlangga menjelaskan, sebenarnya selama ini tingkat daya beli masyarakat Indonesia tercatat relatif baik.
Hal ini tercermin dari konsumsi rumah tangga yang masih jadi penopang pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2024 yang sebesar 4,95 persen (yoy).
Baca Juga: Menko Airlangga sebut Transaksi QRIS dan E-Toll Tak Dikenakan PPN 12 Persen
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III tumbuh sebesar 2,55 persen (yoy).
Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan konsumsi untuk restoran dan hotel. Selaras dengan meningkatnya perjalanan wisatawan nusantara dan tingkat penghunian kamar hotel
Selain itu, menurut Airlangga, daya beli masyarakat dapat diukur dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat.
Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2024 sebesar 127,7 lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya yang sebesar 125,9. Meningkatnya indeks tersebut mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.
Baca Juga: Menko Airlangga Luncurkan HARBOLNAS, BINA, dan EPiC Sale di Liburan Nataru
Sebagai salah satu strategi mendongkrak daya beli masyarakat, Pemerintah telah menyelenggarakan beragam program belanja murah pada akhir 2024.
Program tersebut membukukan transaksi yang mencapai Rp71,5 triliun.
Nilai itu merupakan akumulasi dari total transaksi Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Program Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan Program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale 2024.
Sejumlah program tersebut juga didominasi oleh produk-produk UMKM dalam negeri.
“Dalam kurun waktu tanggal 11 sampai tanggal 29 (Desember 2024), terserap Rp71 juta. Dan itu dibandingkan tahun yang lalu naik 15 persen. Artinya daya beli dan daya dorong (masyarakat) ada,” ucap Menko. antr