Dugaan Pemotongan Dana KIP di UNIBA Madura Coreng Dunia Pendidikan
Sumenep, Nawacita | Kasus dugaan pemotongan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura pada tahun 2023 lalu kembali mencuat ke publik.
Kasus ini melibatkan sejumlah oknum yang diduga memanfaatkan program bantuan pendidikan ini untuk keuntungan pribadi.
Program KIP di UNIBA Madura dibagi dalam dua skema. Skema 1 mencakup biaya pendidikan sebesar Rp 2.400.000 dan biaya hidup Rp 2.400.000 per semester, dengan total Rp 4.800.000.
Sedangkan skema 2 hanya mencakup biaya pendidikan sebesar Rp 2.400.000 per semester. “Pada saat pengajuan, si mahasiswa hanya diminta data diri berupa KK dan KTP sebagai syarat utama,” ungkap informan terpercaya media ini, Kamis (9/1/2024).
Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa pencairan tahap pertama untuk ribuan mahasiswa penerima KIP di UNIBA tidak diterima sama sekali. “Hingga saat ini, tidak ada kejelasan mengenai ke mana dana tersebut mengalir,” ujarnya.
“Pada pencairan pertama, full Rp 2.400.000 untuk skema 2 dan Rp 4.800.000 untuk skema 1, itu diambil entah oleh siapa, nggak paham, nggak ada turun ke bawah,” tambah mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Puluhan Kader PMII Gelar Aksi, Desak Evaluasi 8 Program Unggulan Pemkab Sumenep
Merespons isu tersebut, Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, memberikan klarifikasi melalui sebuah video yang sempat viral di TikTok.
“Jadi jujur saja ya, bahwa tidak satupun yang meminta kepada Anda dari UNIBA. Bismillahirrahmanirrahim, saya sebagai Rektor UNIBA Madura menyatakan, tidak pernah ada pemotongan KIP untuk mahasiswa UNIBA Madura,” dalih Rektor Rahmad Hidayat dalam klarifikasinya.
Ia menegaskan bahwa pihak kampus sama sekali tidak terlibat dalam pemotongan dana tersebut. “Kalau ada yang memotong, atau meminta kepada Anda, KIP yang didapatkan di rekening Anda, silakan laporkan kepada rektor. Saya yang akan lapor kepada polisi,” ujarnya.
Rahmad juga mengimbau agar mahasiswa tidak memberikan dana bantuan tersebut kepada oknum yang mengatasnamakan kampus.
“Silakan, itu adalah rezeki Anda, itu adalah garis tangan Anda. Anda boleh memberikannya kepada siapapun, tetapi jangan diberikan kepada oknum-oknum yang mengatasnamakan UNIBA Madura,” pungkasnya.