Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Akan Diaktifkan Kembali Setelah Dua Dekade Nonaktif
Jember, Nawacita– Jawa Timur – Jalur kereta api dari Stasiun Kalisat di Kabupaten Jember menuju Stasiun Panarukan di Kabupaten Situbondo akan dihidupkan kembali setelah 20 tahun tidak beroperasi. Langkah ini diambil setelah dilakukan berbagai kajian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Surabaya.
Humas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Surabaya, Alvaviega Septian Pravangasta, mengungkapkan bahwa studi kelayakan terkait pengaktifan jalur tersebut telah dilaksanakan. Namun, ia menegaskan perlunya kajian tambahan untuk memastikan pelaksanaan yang lebih komprehensif.
“Jalur kereta api dari Kalisat ke Panarukan itu sebenarnya sudah proses dan sudah di tahap studi kelayakan, namun akan dilakukan studi kembali untuk lebih komprehensif,” ujar Alvaviega pada Selasa (3/12/2024).
Pengaktifan kembali jalur ini akan mencakup sejumlah stasiun, yakni Kalisat, Ajung, Sukoharjo, Sukowono, Tamanan, Tenggaran, Prajekan, Situbondo, dan Panarukan. Jalur ini diharapkan dapat menghidupkan kembali konektivitas wilayah sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Jember dan Situbondo.
Selain jalur Kalisat-Panarukan, Alvaviega juga mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Perkeretaapian sedang mengkaji pengaktifan empat jalur kereta api nonaktif lainnya, yaitu Lumajang-Pasirian, Madiun-Slahung, Jombang-Babat, dan Jalur Lintas Madura.
Pengaktifan kembali jalur-jalur nonaktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur perkeretaapian, mengurangi ketergantungan pada transportasi jalan raya, serta membuka aksesibilitas daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau.
Dengan revitalisasi jalur kereta api yang direncanakan, masyarakat berharap akan adanya manfaat yang signifikan, baik dari segi efisiensi transportasi maupun pengembangan ekonomi lokal di sepanjang jalur kereta api tersebut.