Empat Komoditi Perkebunan Unggulan Jatim Sukses Menjadi Daya Tarik di Jatim Fest 2024
Surabaya, Nawacita – Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (Disbun Jatim) menunjukkan hasil produk unggulan seperti tebu, tembakau, kopi dan kakao, pada stannya di gelaran Jatim Fest 2024 yang digelar Pemprov Jatim 2024 selama lima hari dari Rabu hingga Minggu (2-6/10/2024) di Grand City Exhibition Hall, Surabaya.
Ketua Tim Pengembangan Usaha dan Pemasaran Disbun Jatim, Basuki Rahmat menjelaskan, melalui stan Disbun Jatim Ia ingin mengajak beberapa pelaku usaha sebagai upaya untuk mendukung promosi produk lokal dan memperluas akses pasar.
“Empat komoditas tersebut memang merupakan komoditas unggulan di sektor perkebunan, dan mumpung ada kesempatan ini kita gunakan untuk promosikan pelaku usaha sekaligus produk hasil olahan mereka,” jelas Basuki (6/10/2024).
Basuki memaparkan empat komoditas tersebut diantara Gula Merah dari tebu, asalnya dari Kediri, ini bagus manfaatnya dan aman dikonsumsi penderita diabetes. Selanjutnya komoditas tembakau, dari daerah seperti Magetan, Bondowoso dan Jember.
Terkait komoditas kopi, Basuki pun menjelaskan, Provinsi Jawa Timur berada pada posisi lima besar sebagai daerah produsen kopi terbesar di tingkat Nasional, komoditi ini berasal dari Jombang, Bondowoso, dan Madiun. Terakhir dari komoditi Kakao dari Mojokerto, dan produksi ini bahkan sudah pernah ekspor, tetapi ini bukan berdiri sendiri tapi gabungan kerjasama antara Disbun Jatin dengan berbagai pelaku usaha.
Baca Juga: Gen-Z Diajak Bijak Bermedia Sosial di Jatim Fest, Hindari Bullying dan Optimalkan Potensi
“Komoditi Kopi dan Coklat ini merupakan komoditas yang paling diminati oleh pengunjung di pameran Jatim Fest,” ungkap Basuki.
Basuki mengatakan, yang menjadi perhatian pengunjung adalah Kopi ‘wine’, yang diproduksi melalui proses fermentasi selama lebih dari satu bulan. Meskipun diberi nama kopi wine, produk ini tidak mengandung alkohol, melainkan fermentasi biji kopi merah yang belum dikupas.
“Ya produk ini memang lumayan menarik perhatian harganya sendiri 300 ribu rupiah per botol dengan isian 450-500 ml, karena memang proses pembuatannya unik dan memakan waktu,” ucapnya.
Dengan adanya stan Disbun Jatim di Jatim Fest 2024 ini, Basuki pun berpesan dan mengajak masyarakat supaya juga mendukung berbagai produk lokal yang sudah beredar di pasaran. Disbun juga dapat memberikan edukasi kepada pengunjung bahwa ada berbagai macam variasi produk-produk yang dikembangkan pada hasil perkebunan Jawa Timur. (Al)