Pj Gubernur Kaltim Raih Penghargaan “IDeaward” Kreatifitas Lingkungan untuk Keberlanjutan
Jakarta, Nawacita | Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menerima penghargaan IDeaward 2024. Penghargaan ini diberikan atas kreativitasnya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dalam Penerimaan penghargaan tersebut tampak juga, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, H. Muhammad Faisal.
Pemprov Kaltim dinilai berhasil mendorong transformasi lahan bekas tambang menjadi kawasan hijau yang produktif. Hal ini dicapai melalui kolaborasi aktif dengan pengusaha tambang dan masyarakat setempat. Dengan membentuk berbagai inisiatif kelestarian lingkungan seperti pembangunan arboretum dan greenhouse.
Berbagai inisiatif tersebut, tidak hanya membuktikan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga upaya Akmal Malik dalam menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Inisiatif penghijauan ini memperbaiki lingkungan pasca-penambangan yang telah lama menjadi masalah serius di Benua Etam.
Baca Juga: Lantik 6 Pjs Bupati dan Wali Kota, Pj Gubernur Kaltim Tekankan Pentingnya Komunikasi
Akmal Malik yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat pada periode 2022-2023, kini akan genap satu tahun menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltim.
Dalam sambutannya, Akmal mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan di wilayah Kaltim, khususnya terkait dampak aktivitas pertambangan.
“Tidak ada yang salah dengan pertambangan, karena tambang adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Namun, masalah muncul ketika tidak ada pemulihan lahan pasca tambang,” ujar Akmal usai menerima penghargaan IDeaward 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Jumat (27/9/2024) malam.
Ia juga menyebutkan bahwa dari 4,1 juta hektar lahan di Kaltim yang telah mendapat izin pertambangan, dampak pasca-penambangan masih menjadi isu yang diperdebatkan. Alih-alih terlibat dalam perdebatan panjang, Akmal memilih bertindak nyata. Melalui kewenangan provinsi, ia mengerahkan 450 sekolah dan melibatkan lebih dari 400 ribu masyarakat untuk menanam tanaman endemik seperti kapur dan ulin di lahan-lahan kritis.
Baca Juga: Akmal Malik Resmikan Ikon Baru Kabupaten Berau, Elemen Estetis Jembatan Sambaliung
“Dengan kewenangan yang dimiliki provinsi, kami mengerahkan 450 sekolah dan melibatkan lebih dari 400 ribu masyarakat untuk menanam tanaman endemik, seperti kapur, ulin dan lainnya, di lahan-lahan kritis,” katanya di hadapan tamu dan penerima penghargaan IDeaward 2024.
Akmal juga menyoroti dampak sosial yang diakibatkan oleh tambang tak terkelola, ia juga mengingatkan bahwa 51 anak telah menjadi korban lahan bekas tambang yang tak direklamasi. Untuk mencegah hal ini bertambah, ia menginisiasi gerakan penanaman pohon massal sebagai solusi.
“Daripada terus berdebat, kami memilih untuk bertindak. Dengan peraturan gubernur, kami mendorong setiap siswa di Kaltim untuk menanam satu pohon,” tegasnya.
Dengan penghargaan IDeaward 2024 ini, Akmal Malik sekali lagi membuktikan bahwa kepemimpinan yang visioner dapat membawa perubahan nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Inisiatif penghijauan yang dilakukannya telah menjadi solusi konkret dalam menangani masalah lingkungan pasca-penambangan di Benua Etam. kltmprv