Surabaya, Nawacita – Tak lagi mengimpor karya besar Broadway, para Petranesian (sebutan bagi keluarga besar Petra Christian University atau PCU) menampilkan teater musikal berbahasa Inggris karya original yang menarik berjudul “What If”. Selama tiga hari, mulai 29-31 Agustus 2024 di Amphitheatre, gedung Q lantai 2, Kampus PCU.
“What If” merupakan cerminan problematika Generasi Z atau Gen Z, generasi muda yang disergap dengan banyak pilihan. Perjuangan karakternya dalam setiap adegan menggambarkan bagaimana Gen Z dihadapkan dengan persimpangan pilihan. Mempertahankan mimpi atau harus menyerah untuk merangkai mimpi yang baru.
Uniknya, ada inovasi yang ditawarkan dalam pementasan kali ini, yaitu elemen interaktifnya. “What If” membiarkan penonton memiliki kendali atas jalan cerita. Para penonton ikut menjadi bagian dari naskah. Sehingga, para penonton tak hanya menjadi saksi, tetapi diberi kebebasan memilih bagaimana adegan selanjutnya bergulir.
“Pilihan-pilihan yang ada di pertunjukan ini mewakili dan terasa nyata dalam kenyataan hidup Gen Z saat ini. Total ada 12 adegan yang telah disiapkan dan dilatih, meskipun nantinya bisa saja tak semuanya dimainkan. Sebab ini semua tergantung pilihan penonton,” rinci Stefanny Irawan, S.S., M.A., selaku Director (31/0/2024).
Sementara itu, penulis naskah, Jessie Monika, S.S., mengungkapkan kisah ini terinspirasi dari teman-teman dan rekan timnya yang merupakan Gen Z. “Bagaimana cara mereka menghadapi dunia yang terhubung ke internet dan hidup di dalam akuarium besar, tempat orang dapat mengawasi mereka 24/7 melalui media sosial. Tapi mereka ingin tetap bermimpi dan meraihnya,” kata Jessie.
Tidak hanya sekali atau dua kali saja, pertunjukan ini digelar sebanyak empat kali selama tiga hari itu. Tercatat ada 11 lagu yang disiapkan untuk mengiringi pementasan “What If”, meski tak semua lagu akan tampil dalam satu kali pementasan. Teater musikal ini merupakan karya dari Petra Theatre yang ada di bawah naungan program English for Creative Industry PCU. (Al)