Monday, April 21, 2025
HomeNasionalBMKG: Gen Z dan Alpha Jadi Kelompok yang Paling Terdampak Perubahan Iklim

BMKG: Gen Z dan Alpha Jadi Kelompok yang Paling Terdampak Perubahan Iklim

BMKG: Gen Z dan Alpha Jadi Kelompok yang Paling Terdampak Perubahan Iklim

Jambi, Nawacita | BMKG menyatakan anak muda dari Gen Z dan Alpha perlu didorong untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim yang sudah diambang batas kenormalan saat ini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan anak muda dari generasi Z (tahun kelahiran 1996-2010) dan Alpha (tahun kelahiran >2010) menjadi kelompok yang paling berpotensi terdampak, sehingga mereka harus didorong untuk mengatasi perubahan iklim.

BMKG memberikan beberapa indikator seperti terus meningkatnya suhu udara menjadi lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia, adalah tanda fenomena perubahan iklim saat ini sudah semakin mengkhawatirkan.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

BMKG memproyeksi suhu panas di Indonesia melompat naik hingga 3,5 derajat Celcius dibandingkan zaman pra industri pada tahun 2100 mendatang apabila aksi mitigasi iklim gagal dilakukan.

Baca Juga: Viral Fenomena Badai Magnet, BMKG: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

“Jika melihat tahun tersebut, maka dapat dipastikan bahwa Generasi Z dan Alpha lah yang akan paling merasakan,” kata dia.

Ia mengungkapkan perubahan iklim adalah realitas yang dihadapi miliaran jiwa penduduk bumi, karenanya fenomena tersebut tidak bisa dianggap sebagai sebuah persoalan sepele.

Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa tahun 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celcius di atas zaman pra industri.

Kemudian, terjadinya bencana gelombang panas ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa pada tahun 2023 menjadi rekor terbaru dunia sekaligus fakta yang menyedihkan.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat di Sulawesi-Papua Waspadai Potensi Hujan Siklon Tropis Gaemi

Angka anomali suhu yang mencapai 1,45 derajat tersebut nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Perjanjian Paris tahun 2015, dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius.

Bahkan dalam skenario terburuk Badan Meteorologi Dunia menyebutkan pada tahun 2050 negara-negara di dunia akan menghadapi bencana hidrometeorologi dan kelangkaan air yang berakibat pada krisis pangan.

Maka dari itu, Dwikorita mengungkapkan seluruh generasi harus saling berkolaborasi untuk menahan laju perubahan iklim. Sederhananya, kata dia, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melibatkan diri pada aktivitas penanaman pohon hingga seperti menghemat energi listrik di rumah tempat tinggal atau sekolah dan kantor, dan mulai beralih menggunakan teknologi ramah lingkungan. antr

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Lebaran Bapenda Jatim
- Advertisment -

Terbaru