Tata Cara Sholat Jenazah Laki-laki dan Perempuan Lengkap: Arab, Latin serta Artinya
JAKARTA, Nawacita – Tata Cara Sholat Jenazah Laki-laki dan Perempuan Lengkap, Pelaksanaan sholat jenazah berbeda dengan sholat pada umumnya, yakni tanpa disertai rukuk dan sujud, juga tak didahului oleh azan dan iqamah.
Selain itu, perbedaan ditemui pada bacaan dalam mensholatkan mayat laki-laki dan perempuan. Berikut tata cara sholat jenazah laki-laki dan perempuan beserta bacaannya.
Sholat jenazah termasuk salah satu rangkaian dari merawat orang muslim yang telah wafat.
Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam Ahkaamul Janaa’iz wa Bid’ihaa terjemah buku Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah menyebutkan hukum menyalatkan jenazah adalah fardhu kifayah berdasarkan perintah Rasulullah SAW.
Ia menukil hadits riwayat Zaid bin Khalid al-Juhni sebagai landasan hukumnya. Zaid bin Khalid berkata: “Seorang dari sahabat Nabi SAW gugur ketika perang Khaibar, lalu para sahabat mengabarkan hal itu kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Sholati lah kawan kalian.’ (HR Malik, Abu Dawud, Nasa’i Ibnu Majah, Hakim & Ahmad)
Muhamad Bagir dalam buku Fiqih Praktis mengatakan bahwa sholat jenazah boleh dikerjakan di setiap waktunya, meski waktu terlarang sholat sekali pun. Tetapi jika tidak ada alasan yang mendesak, maka sepatutnya untuk melaksanakan pada waktu diperbolehkannya sholat.
Selain itu, sholat jenazah lebih utama ditunaikan secara berjamaah lantaran lebih banyak orang yang mensholatkan maka lebih besar pahala. Bagi mayat juga mendapat doa syafaat seperti yang Nabi SAW tuturkan.
Baca Juga: Bacaan Sholat 5 Waktu Lengkap dari Niat Hingga Salam: Arab, Latin serta Artinya
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorang pun muslim yang meninggal dunia, lalu jenazahnya disholatkan oleh 40 orang yang mereka itu tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya, kecuali Allah SWT akan menerima doa syafaat mereka untuknya.” (HR Muslim, Ahmad, & Abu Dawud)
Untuk pelaksanaan sholat jenazah, Abu Hurairah RA meriwayatkan dengan empat kali takbir sesuai cara yang Nabi SAW kerjakan. Abu Hurairah berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى لِلنَّاسِ النَّجَاشِيَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّ وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ
Artinya: “Rasulullah SAW mengabarkan kematian Najasyi (gelar bagi raja Habasyah) kepada orang-orang pada hari kematiannya, lalu beliau pergi bersama mereka menuju tempat sholat untuk mensholatkannya, dan beliau bertakbir empat kali.” (HR Muslim).
Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm turut menerangkan cara mengerjakan sholat jenazah, “Hendaklah seseorang bertakbir dalam sholat jenazah sebanyak empat kali dengan mengangkat tangannya pada setiap takbir. Setelah selesai, hendaklah ia mengucapkan salam ke kanan dan kirinya.”
Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Laki-laki Lengkap
Melansir Buku Pintar Shalat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, berikut tata cara sholat jenazah untuk mayat pria dan wanita.
1. Membaca niat dalam hati
• Niat sholat jenazah laki-laki
أُصَلَّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَات فَرْضُ كِفَايَةِ إماما/مَأْمُوماً لله تَعَالَى
Ushallii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya : “Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
• Niat sholat jenazah perempuan
أُصَلَّى عَلَى هَذا الْمَيِّت أَرْبَعَ تَكْبِيرَات فَرْضُ كِفَايَةِ إماما/مَأْمُوماً لله تَعَالَى
Ushallii ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya : “Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram dan tiga takbir lainnya dengan “Allahu Akbar”
للَّٰهُ أَكْبَ
Allahu akbar
Artinya: “Allah Maha Besar,”
4. lalu membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
5. Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحمدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْدٌ
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa ibrahiima wa ‘alaa aali ibraahiima. Wa baarik ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa ibraahiima wa ‘alaa aali ibraahiima fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid
Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Engkau pernah memberi shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Engkau pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Diseluruh alam ini Engkau-lah yang terpuji yang Maha Mulia.” (HR Bukhari & Muslim, dari Ka’ab bin Ujrah)
6. Pada takbir ketiga membaca doa untuk jenazah
• Doa untuk jenazah laki-laki
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسَعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَقهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaaban naar
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim, dari Auf bin Malik)
• Doa untuk jenazah perempuan
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسَعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَقهَا فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi’ madkhalahaa wa aghsilhaa bimaa-in wa tsaljin wa baradin wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa , wa zaujan khairan min zaujihaa , wa qihaa fitnatal qabri wa ‘adzaaban naar
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”
7. Takbir keempat membaca doa untuk jenazah dan kaum muslim
• Doa untuk jenazah laki-laki dan kaum muslim
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinna ba’dahu waghfirlanaa wa lahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk memeroleh pahalanya dan janganlah Engkau uji kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan dirinya.”
• Doa untuk jenazah perempuan dan kaum muslim
اللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهَا وَاغْفِرْلَنَا وَلَهَا
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa wa lahaa
Artinya: “Ya Allah janganlah kiranya pahalanyaa tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
8. Terakhir salam dengan menghadap kanan lalu kiri
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Artinya: “Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT.”
Demikian tata cara sholat jenazah beserta niat dan bacaan doa tiap takbirnya. Semoga bermanfaat!
cnbnws.